JAKARTA – Dunia musik Indonesia kembali berduka. Musisi legendaris Titiek Puspa tutup usia pada Kamis (10/4/2025) di Rumah Sakit Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan, setelah beberapa hari menjalani perawatan. Kepergian seniman multitalenta berusia 87 tahun itu meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan seprofesi maupun penggemar setianya.
Piyu, gitaris dari grup musik Padi Reborn, menjadi salah satu musisi yang merasa sangat kehilangan sosok Titiek Puspa. Ia mengenang momen saat pernah tampil bersama dalam sebuah acara televisi pada 2007.
“Tahun 2007 kita (Padi Reborn) pernah (kolaborasi) acara di Trans TV, itu kita pernah tampil sama beliau. Beliau nyanyikan lagu Padi yang Cahaya Mata. Waktu itu saya ingat Eyang Titiek bilang jangan pernah capek untuk terus berkarya,” ujar Piyu di kawasan Senayan, Jakarta.
Bagi Piyu, Titiek Puspa bukan hanya musisi senior, tapi juga sumber inspirasi. Ia menilai karya-karya mendiang memiliki kekuatan untuk menggugah banyak orang dan membentuk karakter generasi.
“Sumbangan terbesar Eyang Titiek Puspa telah memberikan kontribusi yang luar biasa dari lagu-lagu dan karyanya. Lagunya bisa menginspirasi banyak orang,” jelasnya.
Kenangan masa kecil pun turut melekat dalam benak Piyu. Ia mengaku sudah mengagumi karya Titiek Puspa sejak usia lima tahun, khususnya lagu berjudul Bimbi.
“Dan saya waktu kecil termasuk yang suka sama lagunya Eyang Titiek yang judulnya Bimbi. Itu sangat luar biasa banget, sampai sekarang saya masih ingat lagu itu, padahal saya masih umur 5 tahunan.”
Kepergian Titiek Puspa menjadi kehilangan besar bagi industri musik Tanah Air. Namun, warisan karya dan nilai-nilai yang ditanamkan akan terus hidup dalam kenangan dan semangat para musisi penerusnya.