CIKAMPEK – Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri terus mengoptimalkan pengelolaan lalu lintas guna memastikan perjalanan pemudik berjalan aman dan lancar.
Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah pengoperasian Command Center KM 29 di Tol Jakarta-Cikampek, yang berfungsi sebagai pusat kendali utama dalam pemantauan arus lalu lintas secara real-time.
Peran Strategis Command Center KM 29
Sebagai pusat kendali lalu lintas, Command Center KM 29 memiliki peran krusial dalam mengawasi pergerakan kendaraan, aktivitas masyarakat, serta koordinasi petugas yang bertugas di lapangan.
Dengan dukungan teknologi mutakhir, pusat ini mampu memberikan respon cepat terhadap berbagai situasi yang mungkin terjadi di jalur mudik, seperti kemacetan, lonjakan volume kendaraan, dan kecelakaan lalu lintas.
Kasubbag Renops Bagops Korlantas Polri, AKBP Bargani, menjelaskan bahwa seluruh pergerakan di jalan tol, termasuk pemudik dan petugas di lapangan, dipantau secara menyeluruh melalui sistem yang terintegrasi.
“Kita semua memantau pergerakan dari kendaraan, orang, dan petugas yang melaksanakan tugas di lapangan, baik dalam kegiatan pengamanan, pengaturan lalu lintas, maupun patroli,” ungkap AKBP Bargani.
Selain pemantauan, Command Center juga bertugas dalam pemberian instruksi kepada personel yang bertugas di lapangan guna mengantisipasi potensi gangguan atau kejadian yang memerlukan tindakan cepat.
“Tujuannya untuk memberikan perintah atau petunjuk kepada personel di lapangan serta mengantisipasi apabila terjadi lonjakan volume kendaraan atau kecelakaan yang terpantau melalui CCTV,” lanjutnya.
Teknologi Canggih untuk Pemantauan Maksimal
Guna meningkatkan efektivitas pengawasan, Command Center KM 29 dilengkapi dengan teknologi canggih dan sistem digital yang memudahkan pemantauan serta pengambilan keputusan secara cepat dan akurat. Beberapa sistem utama yang digunakan antara lain:
- Kendali Koordinasi Komunikasi dan Informasi (K3I) – Sistem ini memungkinkan pemantauan lokasi personel yang bertugas di lapangan serta memastikan koordinasi berjalan dengan optimal.
- Internet of Things GPS Runmor Korlantas Polri (IOT) – Teknologi ini digunakan untuk memonitor kendaraan operasional milik Korlantas Polri, sehingga keberadaan dan pergerakannya dapat dipantau secara langsung.
- Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) – Sistem ini menampilkan informasi lalu lintas terkini, termasuk jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Jakarta melalui jaringan tol Jasa Marga.
Selain teknologi pemantauan berbasis data, petugas di lapangan juga dilengkapi dengan Handy Talkie (HT) sebagai alat komunikasi utama.
Perangkat ini memungkinkan koordinasi yang lebih cepat antara petugas yang berada di Command Center dengan personel yang bertugas langsung di lapangan.
“Kita semua dibekali Handy Talkie (HT) untuk berkomunikasi dan memberikan update situasi terkini, baik mengenai arus mudik maupun arus balik,” tegas AKBP Bargani.
Kelancaran Arus Mudik
Keberadaan Command Center KM 29 memberikan dampak signifikan terhadap pengelolaan arus mudik Lebaran 2025.
Dengan pemantauan 24 jam non-stop, sistem ini memastikan bahwa semua dinamika di lapangan dapat segera direspons dengan langkah-langkah strategis.
Dengan pengawasan berbasis teknologi serta koordinasi yang optimal, perjalanan para pemudik diharapkan dapat berjalan dengan lebih lancar, aman, dan nyaman, tanpa gangguan yang berarti.**