PONTIANAK – Pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan oleh dua belas sekolah tingkat dasar dan menengah pertama yang tersebar di lima kecamatan di Kota Pontianak. Selain melakukan pengetatan terkait protokol kesehatan, pihak sekolah juga menerapkan sistem kelompok dengan kapasitas maksimal sebanyak enam belas siswa per kelas.
Strategi mengembalikan minat agar para siswa kembali bersemangat Untuk sekolah, setelah satu tahun belajar di rumah karena dunia
mengalami krisis infeksi akibat covid-19, manajemen SMP Negeri 1 Pontianak berupaya menciptakan lingkungan belajar yang aman sehat dan nyaman dengan menyediakan 139 tempat cuci tangan penyanitasi Tangan dan masker cadangan untuk peserta didik.
Kepala sekolah menengah pertama negeri satu pontianak, yuyun Yuniarti pada senin 22 februari mengatakan dari 196 siswa yang
diizinkan untuk belajar tatap muka sebanyak 114 peserta didik PTM di hari Senin dan Rabu sementara 82 lainnya belajar di hari Selasa dan Kamis hal tersebut merupakan taktik agar tidak terjadi kerumunan di lingkungan sekolah.
“Hari ini baru 196 siswa yang di izinkan mengikuti tatap muka, 196 itu kita kelompokan menjadi dua sesi, yang pertama adalah hari Senin dan Rabu itu berjumlah 114 dan sisanya 82 siswa itu yang masuk di hari Selasa dan Kamis.” ucap Yuyun Yuniarti, Kepala Sekolah SMPN 1 Pontianak.
Yuyun menambahkan setelah pembelajaran tatap muka dilaksanakan pihak sekolah bersama pemerintah kota dan instansi terkait termasuk satgas percepatan penanganan covid-19 provinsi akan melakukan evaluasi yang akan digelar pada Jumat 26 Februari. Hal tersebut sebagai upaya berbagai pihak untuk menyukseskan dimulainya sekolah tatap muka secara menyeluruh di kalimantan barat.