BOGOR – Presiden RI, Prabowo Subianto, memberikan pengarahan kepada 1.004 Komandan Satuan TNI, yang meliputi Komandan Satuan setingkat Danyon, Dandim, dan Dandrem dari seluruh matra TNI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (7/2).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menekankan bahwa negara yang sejahtera harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari berbagai ancaman yang ada. Oleh karena itu, pertahanan negara menjadi faktor krusial untuk keberlangsungan bangsa dan negara.
“Kalau sebuah negara ingin merdeka sesungguhnya, sebuah negara ingin sejahtera, maka harus punya kekuatan untuk melindungi diri, melindungi seluruh kekayaan alam yang ada,” ungkapnya.
Presiden juga menyoroti berbagai konflik global yang melibatkan negara-negara kaya, makmur, dan kuat, namun akhirnya terjebak dalam invasi yang berdampak pada infrastruktur penting seperti rumah tinggal, sekolah, fasilitas umum, hingga pembangkit listrik.
Prabowo menambahkan, Indonesia sepatutnya bersyukur karena para pemimpinnya telah berhasil menjaga negara ini agar tidak terjebak dalam konflik internasional.
“Kita harus bersyukur bahwa pemimpin-pemimpin kita telah memelihara negara kita, memelihara NKRI tanpa terlalu terlibat, tanpa mengundang invasi dari negara lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa fungsi utama negara adalah perlindungan, yang pada dasarnya adalah pertahanan. Namun, kekuatan pertahanan tersebut tidak bisa hanya bergantung pada kata-kata atau teori semata.
“Kita tidak bisa melindungi dengan itikad baik, kita tidak bisa melindungi hanya dengan kata-kata, kita tidak bisa melindungi hanya dengan tulisan-tulisan, kita tidak bisa melindungi dengan teori. Melindungi adalah dengan kekuatan,” tegasnya.