JAKARTA– Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membentuk Satgas Penanganan Sampah Nasional. Instruksi itu disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu kemarin
“Pak Presiden tadi memerintahkan saya untuk menyusun satuan tugas, satuan tugas percepatan terkait dengan infrastruktur dan segala elemen pengolahan dan penanganan sampah secara nasional,” ujar AHY.
Fokus Penanganan Sampah di Berbagai Daerah
AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu mengungkapkan bahwa sampah masih menjadi persoalan serius di banyak kota dan kabupaten di Indonesia. Oleh karena itu, Satgas yang dibentuk akan mencari solusi konkret untuk mengatasi penumpukan sampah yang terus meningkat.
“Sekali lagi bukan hanya infrastrukturnya, bukan hanya teknologinya tetapi bagaimana kesadaran masyarakat ini bisa terus kita bangun bersama-sama,” tambahnya.
Selain itu, satgas ini akan mengevaluasi efektivitas program pengelolaan sampah yang telah berjalan, terutama setelah diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 yang menargetkan pengelolaan sampah di 12 kota utama. Salah satu tujuan utama dari program ini adalah mengubah sampah menjadi energi alternatif.
Evaluasi dan Perhitungan Anggaran
AHY menegaskan bahwa setiap daerah memiliki tantangan berbeda dalam pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA). Oleh karena itu, diperlukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan efektivitas sistem yang diterapkan.
“Di sinilah kita ingin mengevaluasi mana saja yang perlu dicarikan solusinya. Nah nanti terkait dengan pengolahan di TPA, kita harus pastikan karena sekali lagi setiap daerah, setiap kota itu beda-beda skalanya,” jelasnya.
Untuk menjalankan program ini, pemerintah juga akan menghitung dan menyesuaikan kebutuhan anggaran. AHY mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani guna membahas pendanaan yang dibutuhkan.
“Saya tadi juga ketemu dengan Menteri Keuangan di dalam dan beliau juga tentunya bersedia, ingin menjadi bagian dari solusi juga tentu kami akan duduk bareng dan membahas ini secara lebih detail, karena ya kita harus memaksimalkan atau pun meyakinkan anggaran tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang kita butuhkan sekarang,” pungkasnya.