JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh lintas agama ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (1/9/2025), untuk membahas upaya menjaga persatuan dan ketenangan di tengah situasi nasional yang belakangan memanas akibat aksi unjuk rasa. Pertemuan ini menjadi sorotan karena menghadirkan tokoh-tokoh agama dari berbagai latar belakang untuk mendukung stabilitas negara.
Berdasarkan pantauan, tokoh agama Buddha, Bhante Kamsai Sumano Mahathera, menjadi yang pertama tiba di Istana sekitar pukul 13.17 WIB, diikuti oleh Penasehat Gereja Bethel Injili Nusantara (GBIN), Pendeta John Lokollo, pada pukul 14.00 WIB. Kehadiran mereka menandakan pentingnya dialog lintas agama dalam menjaga harmoni di Indonesia.
Bhante Kamsai mengungkapkan bahwa undangan ini bertujuan untuk silaturahmi dengan Presiden Prabowo. “Hari ini, siang hari ini kami diundang untuk ketemu sama Bapak Presiden. Belum jelas, bahwa hari ini mungkin ketemu, mungkin silaturahmi kepada, mungkin, tokoh agama juga semuanya,” ujar Bhante di Istana Kepresidenan.
Ia menambahkan bahwa agenda pertemuan belum dijelaskan secara rinci, namun kemungkinan berfokus pada silaturahmi. “Kami belum tahu, mungkin langsung katanya ketemu langsung di dalam aja,” imbuhnya.
Di tengah maraknya unjuk rasa yang belakangan diwarnai anarkisme dan penjarahan di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta, Bhante menyerukan pentingnya menjaga kebijaksanaan demi ketenangan bersama.
“Kalau dari sekarang, yang kita usahakan pentingnya menjagakan supaya kita kebijaksanaan, demi ketenangan dan bahagia bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Pendeta John Lokollo menyampaikan bahwa pertemuan ini juga bertujuan untuk mendoakan kondusivitas bangsa.
“Kita mau doakan supaya situasi negara kita bisa kondusif, rakyatnya bisa tenang, semua pejabat negara juga bisa mengerti apa yang dibutuhkan oleh rakyat, dan kita doakan supaya semuanya akan berjalan lancar, stabil, dan kita bisa hidup sejahtera ya di Indonesia yang kita cintai,” ungkapnya.
Pendeta John menegaskan bahwa situasi saat ini sudah mulai kondusif. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri agar stabilitas tetap terjaga.
“Ya, masyarakat, saya mau katakan bahwa keadaan sudah kondusif, kita harus tetap tenang, kita harus kuasai emosi kita, supaya situasi dan kondisi akan berjalan lancar, rakyat bisa menikmati apa yang mereka inginkan akan boleh tercapai,” katanya.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis Presiden Prabowo untuk merangkul tokoh agama dalam menenangkan situasi nasional. Dialog lintas agama ini diharapkan dapat memperkuat persatuan dan mendorong kerja sama semua pihak demi Indonesia yang lebih stabil dan sejahtera.




