JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan 6,0 skala Richter mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada pagi hari saat peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Guncangan yang berpusat 18 km barat laut Poso ini melukai puluhan warga, dua di antaranya kritis, serta merusak sejumlah rumah, tempat ibadah, dan fasilitas publik.
Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, menyampaikan duka mendalam atas musibah ini. Ia menegaskan bahwa gempa ini menjadi pengingat akan kerentanan Indonesia sebagai negara di jalur cincin api.
“Gempa yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ini adalah ujian bagi kita semua. Di balik peristiwa ini, kita kembali diingatkan bahwa tanggap darurat bencana harus menjadi prioritas utama. Komisi V DPR RI bersama BMKG dan BASARNAS akan terus memperkuat sistem mitigasi dan operasi penyelamatan agar setiap nyawa rakyat dapat diselamatkan,” ujar Novita.
Novita memuji respons cepat BMKG yang sigap menyampaikan peringatan dini dan informasi gempa, serta BASARNAS yang langsung bergerak mengevakuasi korban.
“Kecepatan informasi dan respons adalah kunci dalam meminimalisir jatuhnya korban jiwa,” katanya.
Ia juga menyoroti perlunya infrastruktur tahan gempa, terutama untuk fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah yang masih rentan di wilayah rawan bencana.
“Komisi V akan mendorong perbaikan infrastruktur kritis agar masyarakat di daerah rawan bencana bisa lebih terlindungi. Jalan, jembatan, rumah sakit, sekolah, semua harus dipastikan aman,” tambahnya.
Politisi Partai Gerindra ini mengimbau warga Poso tetap tenang dan hanya mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BNPB untuk menghindari kepanikan. Ia juga menegaskan komitmen partainya mengawal penyaluran bantuan dan pemulihan pascabencana.
“Doa dan dukungan kami bersama masyarakat Poso. Semoga para korban segera mendapat pertolongan, dan daerah yang terdampak bisa segera pulih. Momentum kemerdekaan ini harus menjadi pengingat bahwa negara hadir untuk melindungi seluruh rakyatnya, terutama di saat-saat sulit seperti ini,” tutup Novita.
Gempa ini menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Dengan sinergi antara BMKG, BASARNAS, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan dampak bencana dapat diminimalkan, dan pemulihan dapat berjalan cepat.




