KYIV, UKRAINA – Eskalasi konflik Rusia-Ukraina kembali memakan korban jiwa setelah serangan rudal mematikan menghantam fasilitas kereta api di wilayah Sumy, Ukraina Utara. Insiden berdarah ini menewaskan seorang pria lansia berusia 71 tahun dan melukai sedikitnya 30 warga sipil, termasuk penumpang yang sedang menunggu evakuasi.
Serangan yang terjadi pada Sabtu (4/10/2025) menargetkan dua kereta penumpang di Stasiun Shostka, Sumy, hanya sekitar 50 kilometer dari perbatasan Rusia.
Menurut laporan otoritas setempat, rudal pertama menghantam layanan kereta komuter lokal, diikuti serangan kedua terhadap kereta yang hendak berangkat ke Kyiv. Yang lebih tragis, drone Rusia melancarkan pukulan lanjutan tepat saat tim penyelamat melakukan proses evakuasi, memperburuk kondisi korban.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy segera mengonfirmasi skala kerusakan melalui pernyataan resminya. “Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi 30 orang terluka dalam serangan pada Sabtu (4/10/2025). Ia menyebut serangan di Stasiun Shostka, Sumy, sebagai tindakan yang ‘biadab’.” Zelenskyy menekankan eskalasi kekerasan ini sebagai bagian dari pola serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil, yang semakin mengancam rute transportasi vital di wilayah perbatasan.
“Rusia tidak mungkin tidak menyadari bahwa mereka menyerang warga sipil,” tambah Zelenskyy, menyoroti dugaan pelanggaran hukum internasional yang disengaja.
Jaksa penuntut wilayah Sumy melaporkan penemuan mayat pria berusia 71 tahun di salah satu gerbong kereta yang hancur lebur akibat ledakan. Korban tewas ini ditemukan beberapa jam setelah serangan awal, menambah beban emosional bagi keluarga dan komunitas setempat. Tim medis darurat masih berupaya menangani luka-luka serius pada 30 korban lainnya, yang mayoritas adalah warga sipil biasa.
Menteri Rekonstruksi Ukraina, Oleksiy Kuleba, memberikan detail teknis mengenai urutan serangan. “Menteri Rekonstruksi Ukraina, Oleksiy Kuleba, menjelaskan Rusia menyerang dua kereta penumpang secara beruntun. Pertama menargetkan layanan komuter lokal, kemudian kereta yang menuju Kyiv. Drone kedua menyerang saat proses evakuasi sedang berlangsung.”
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang memuncak di front timur Ukraina, di mana Rusia terus melancarkan operasi militer sejak invasi penuh pada 2022. Stasiun Shostka, sebagai pusat transportasi utama, menjadi simbol kerentanan sipil terhadap serangan jarak jauh.
Otoritas Ukraina kini meningkatkan pengamanan di seluruh jaringan kereta api, sementara upaya rekonstruksi infrastruktur yang rusak diperkirakan memakan waktu berminggu-minggu.
PBB dan sekutu Barat Ukraina telah mengecam serangan ini sebagai pelanggaran berat terhadap konvensi perang, dengan seruan untuk investigasi independen.
Sementara itu, warga Sumy berjuang pulih dari trauma, di mana stasiun yang dulu ramai kini menjadi puing-puing pengingat konflik berkepanjangan.




