JAKARTA – Menghadapi ancaman Megathrust Selat Sunda, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyatakan bahwa pemerintah telah berdiskusi dengan negara-negara seperti Jepang dan Korea yang memiliki teknologi maju dalam menghadapi gempa bumi.
“Kami sudah banyak ngomong sama negara-negara yang punya teknologi itu seperti Jepang, Korea. Terus ya beberapa infrastruktur besar, (rencananya) kita bangun di tempat-tempat yang kalau misalnya terjadi megathrust itu gak kena lah, atau kalaupun kena minimum. Jadi titik-titik (lokasi bangunan infrastruktur) nya juga dicari yang betul, bersama-sama dengan Kementerian ESDM, BMKG gitu-gitulah,” ucap Dody saat ditemui usai konferensi pers di kantor Kemenko IPK.
Namun, Dody mencoba menjelaskan bahwa pengembangan teknologi tahan gempa di Indonesia saat ini masih berada pada tahap awal.
“Kita masih dalam tahap prototype, karena (rencana pembangunan) infrastruktur kita bukan hanya gedung, tapi juga jembatan, bendungan, dan lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, dalam menghadapi ancaman megathrust, koordinasi antar kementerian menjadi kunci.
Dody menjelaskan, Kementerian PU bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menentukan lokasi strategis pembangunan infrastruktur yang lebih aman.
“Kita masih dalam proses pengkajian untuk infrastruktur tahan bencana, bersama kementerian terkait,” pungkas Dody.