JAKARTA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas para Paslon Cagub dan Cawagub Jawa Timur 2024. Hasil survei menunjukan bahwa Khofifah Indar Parawansa memimpin elektabilitas tertinggi.
Survei yang dilakukan pada 9 hingga 14 September 2024 ini menempatkan Khofifah di posisi teratas dengan perolehan dukungan signifikan sebesar 52%.
Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan bahwa posisi kedua ditempati oleh Tri Rismaharini, yang mencatatkan elektabilitas sebesar 22,8%.
“Sementara Khofifah dipilih oleh 52 persen responden, Tri Rismaharini berada di posisi kedua dengan 22,8 persen. Responden yang belum menentukan pilihan mencapai 13,8 persen,” katanya melalui keterangan tertulis.
Selain kedua tokoh tersebut, survei juga menunjukkan bahwa Emil Elestianto Dardak menempati posisi ketiga dalam simulasi semi terbuka yang melibatkan enam nama calon. Emil mendapatkan dukungan 7,2%, disusul oleh pasangan calon lainnya, yaitu Lukmanul Khakim dengan 1,3% dan Luluk Nur Hamidah yang berada di posisi kelima dengan 1%.
Burhanuddin juga menjelaskan mengenai hasil simulasi “top of mind,” yang menanyakan langsung kepada responden tanpa memberikan daftar nama calon. Dalam simulasi ini, Khofifah kembali memimpin dengan 39,3%, sementara Tri Rismaharini mengantongi 17%.
“Nama-nama lain mendapatkan hasil jauh di bawah mereka, sementara responden yang belum menentukan pilihan mencapai 40,3%,” ungkapnya.
Simulasi “top of mind” ini, lanjut Burhanuddin, tidak membatasi responden dalam menyebutkan nama calon, meski nama tersebut tidak tercantum dalam kertas suara resmi. “Simulasi ini berguna untuk menguji kekuatan nama-nama calon secara spontan tanpa pengaruh dari daftar pilihan yang tersedia,” jelasnya.
Dengan hasil survei ini, Khofifah tampak semakin kuat dalam kontestasi menuju Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024, sementara para pesaingnya terus berupaya meningkatkan elektabilitas menjelang hari pemilihan.