JAKARTA – Sutradara Kamila Andini, yang dikenal lewat karyanya seperti Gadis Kretek dan Sekala Niskala, baru saja diumumkan sebagai salah satu dari 534 profesional perfilman yang diundang oleh The Academy of Motion Picture Art and Sciences untuk menjadi pemilih dalam Oscar 2025.
Hal ini menjadikan Kamila Andini sebagai pemilih Oscar pertama dari Indonesia. Keputusan ini diumumkan melalui siaran pers yang diterbitkan oleh mitra kreatifnya di Forka Films, Ifa Isfansyah, pada Jumat (27/6/2025). Ifa Isfansyah menyampaikan, “Kami di Forka Films percaya bahwa keterlibatan Andini di Oscar akan membawa perspektif baru dari Asia ke dalam lanskap perfilman global.”
Kamila Andini, yang dikenal dengan karya-karya sinematiknya yang mengangkat budaya Indonesia dan narasi perempuan, komunitas adat, serta generasi muda, telah meraih berbagai penghargaan internasional. Karya-karya Forka Films yang dipimpin Kamila, seperti Sekala Niskala (2017) dan Yuni (2021), telah memperkuat posisinya sebagai salah satu sutradara wanita paling berbakat dari Indonesia. Sekala Niskala bahkan berhasil meraih Grand Prix Generation Kplus di Berlinale, sementara Yuni memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival.
Kamila Andini lahir di Jakarta pada 6 Mei 1986 dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang Sosiologi dan Seni Media dari Deakin University, Melbourne. Film debutnya, Laut Bercermin (2011), yang mengangkat kehidupan suku Bajau, telah mendapat pengakuan internasional, termasuk Earth Grand Prix di Tokyo International Film Festival.
Menurut laporan Variety, Kamila Andini termasuk dalam daftar undangan bersama sejumlah nama besar di industri perfilman, termasuk pemenang Oscar Mikey Madison dan Kieran Culkin, serta bintang ternama seperti Ariana Grande, Jason Momoa, dan Jodie Comer.
The Academy menyatakan bahwa 41 persen dari undangan baru ini adalah perempuan, 45 persen berasal dari komunitas yang kurang terwakili, dan 55 persen berasal dari luar Amerika Serikat. Jika semua undangan menerima, maka keanggotaan The Academy akan mencapai 35 persen perempuan dan 22 persen dari komunitas yang kurang terwakili, mencerminkan keberagaman yang semakin mendalam di dunia perfilman.
Dengan bergabungnya Kamila Andini sebagai pemilih Oscar, Indonesia semakin menunjukkan pengaruhnya di kancah perfilman internasional.