JAKARTA – Sydney Sweeney, bintang muda Hollywood yang sedang naik daun, mencuri perhatian di Toronto International Film Festival (TIFF) 2025 dengan peran epiknya sebagai petinju trailblazer Christy Martin dalam film biografi Christy. Tak tanggung-tanggung, Sweeney menambah 13,6 kg otot, alami gegar otak, dan hadapi adegan kekerasan domestik yang mencekam – transformasi yang membuat sutradara David Michôd yakin: “Dia sempurna!”
Awalnya, nama Sweeney bahkan tak masuk radar Michôd untuk peran Christy, yang menuntut aksi tinju ganas sekaligus penderitaan di tangan suami pelatihnya, James Martin. “Orang punya prasangka karena dia ikon internet masa kini,” ujar Michôd, dilansir dari Variety, Selasa (28/10/2025). Namun, setelah nonton Reality (2023) dan tahu Sweeney pernah latihan MMA sejak usia 12 tahun, Michôd langsung kirim naskah. Dalam 24 jam, Zoom pun digelar!
Debut di TIFF pekan lalu, Christy – diproduksi Sweeney via Fifty-Fifty Films – banjir standing ovation langka. Sweeney, yang baru genap 27 tahun, tampil segar meski jadwal padat: bertemu Christy asli di lobi hotel, lalu nangis haru di panggung. “Ring adalah pelarian Christy, tempat dia merasa bebas. Begitu juga akting buatku – set adalah ringku,” kata Sweeney, yang merasa seperti “hewan dalam kandang” di Hollywood.
Kontroversi iklan American Eagle “good jeans” yang dituduh eugenik hingga dipuji Trump? Sweeney cuek: “Jangan bereaksi.” Sutradara Paul Feig (The Housemaid) bilang, “Dia paling percaya diri yang pernah kutemui – pintar soal media sosial!”
Tak lama lagi, dua film Sweeney rilis: Christy (7 November via Black Bear) dan The Housemaid (19 Desember via Lionsgate), thriller psikologis yang “testing through the roof”. Sukses Anyone but You ($220 juta dari budget $25 juta) dengan Glen Powell buat rumor sekuel menggoda. “Kami selalu terbuka,” ujarnya.
Dua nominasi Emmy dari Euphoria dan The White Lotus, plus spekulasi Bond girl (Jeff Bezos disebut penggemar), tak hentikan haters tuduh operasi plastik. “Aku takut jarum, tak ada tattoo. Aku aging gracefully,” tegas Sweeney.
Film ini sorot kekerasan domestik Christy – isu pribadi bagi Sweeney, yang pilih National Center on Domestic and Sexual Violence sebagai charity. “Semoga cerita ini tingkatkan awareness,” katanya, mata birunya berkaca.





