BALI – Pra-Kongres Tunas Indonesia Raya (TIDAR) ke-4 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 16-17 Januari 2025, sukses menjadi ajang konsolidasi besar bagi organisasi kepemudaan sayap Partai Gerindra ini.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua DPD Gerindra Bali De Gadjah, serta jajaran Pengurus Pusat TIDAR, yaitu Ketua Umum Rahayu Saraswati, Sekretaris Jenderal Rocky Candra, Wakil Ketua Umum Kawendra Lukistian, dan Atras Mafazi.
Ketua Pengurus Luar Negeri TIDAR untuk Turki, Raga Awandayu Prakasa, menyampaikan rasa bangga dan harunya atas penyelenggaraan Pra-Kongres ini.
“Pra-Kongres ini menandai tonggak sejarah penting bagi organisasi sekaligus perjalanan akhir masa kepengurusan Pengurus Pusat saat ini. Ketua Umum Rahayu Saraswati telah berhasil mengibarkan panji-panji TIDAR hingga ke tingkat global dengan membentuk 38 kepengurusan daerah di seluruh provinsi Indonesia serta 4 perwakilan di luar negeri,” ungkap Raga.
Dalam sambutannya, Ketua Umum TIDAR, Rahayu Saraswati Dhirakanya Joyohadikusumo, menegaskan bahwa setiap kegiatan TIDAR harus menyentuh masyarakat luas dan mampu menjangkau pemuda di seluruh daerah.
“Kegiatan kita harus merakyat, menjangkau pemuda di setiap daerah. Mereka adalah ujung tombak masa depan bangsa,” ujarnya.
Ia juga memberikan motivasi kepada anggota TIDAR yang belum berhasil dalam Pemilu Legislatif dan Pilkada 2024 untuk tidak menyerah dalam perjuangan.
“Setiap musim ada orangnya, dan setiap orang ada musimnya. Jangan pernah berhenti berjuang,” imbuhnya.
Rahayu menambahkan bahwa banyak anggota TIDAR telah membuktikan kiprah mereka dalam dunia politik, mulai dari menjadi anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, hingga menjabat sebagai bupati atau wakil wali kota.
Hal ini mencerminkan keberhasilan TIDAR sebagai wadah pembentukan kader muda yang berintegritas dan siap memimpin.
Dengan keberhasilan kepemimpinan Rahayu Saraswati, TIDAR kini telah berkembang pesat, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa semangat muda Indonesia mampu bersaing di panggung global.
Raga Awandayu Prakasa menegaskan bahwa terbentuknya Kepengurusan Luar Negeri merupakan langkah strategis untuk membuka ruang bagi aspirasi dan kebutuhan diaspora Indonesia agar dapat diperjuangkan melalui jalur politik.
Ia mengingatkan bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi diaspora, seperti perlindungan hak, akses terhadap pendidikan, dan kesejahteraan.
Sebagai penutup, Raga menegaskan komitmennya sebagai pejuang politik untuk terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Ia juga menyoroti peran TIDAR dalam mengawal masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto agar program-program unggulan dan Asta Cita dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran.
“Ini adalah perjuangan bersama untuk memastikan keberlanjutan pembangunan dan pemerataan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.***