JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) mengumumkan kesiapan untuk mengevakuasi 155 Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Lebanon. Situasi di Lebanon memaksa sejumlah negara lain untuk mengeluarkan warganya akibat serangan yang dilakukan oleh Israel.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan pihaknya telah mengadakan rapat teknis dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).
“Benar, pada 26 September 2024, Kemlu telah melakukan rapat teknis untuk membahas situasi terkini pasukan TNI di UNIFIL serta perlindungan terhadap WNI,” katanya dalam keterangannya pada Kamis (26/9/2024).
Judha menambahkan bahwa jika situasi semakin memburuk, TNI di UNIFIL siap untuk mendukung proses evakuasi WNI di Lebanon, dengan tetap melakukan koordinasi dengan Force Commander UNIFIL.
“Jika eskalasi meningkat, pasukan TNI di UNIFIL akan siap memberikan bantuan dalam evakuasi WNI, dengan pengawasan dari Force Commander UNIFIL,” terangnya.
Untuk diketahui, saat ini ada 155 WNI di Lebanon. Sejak KBRI di Beirut mengumumkan status Siaga 1, pihaknya telah berhasil memfasilitasi evakuasi sebanyak 25 WNI.
“Hingga saat ini, total WNI di Lebanon adalah 155. Setelah KBRI Beirut menetapkan status Siaga 1, Kemlu dan KBRI telah memfasilitasi evakuasi 25 orang. Namun, sebagian besar WNI memilih untuk tetap tinggal,” jelasnya.
“Angka terakhir yang kami miliki adalah 155 WNI. Jumlah ini hanya mencakup WNI sipil, tidak termasuk staf KBRI dan pasukan TNI di UNIFIL,” tutupnya