BAKU – Azerbaijan dan Armenia menolak mengadakan perundingan dan mengancam akan melakukan perang besar setelah adanya konflik antar kedua negara tersebut di daerah Nagorny-Karabakh.
Kedua negara ini pada hari Selasa (29/9/2020) melaporkan adanya kasus penembakan di sisi perbatasan keduanya tepatnya di bagian barat Nagorny-Karabakh dimana sebelumnya pada Minggu (27/9/2020) terdapat pertempuran sengit antara poasukan Aseri dan Armenis.
Akibat adanya perang ini, sumber Armenia mengungkapkan 370 tentara Azerbaijan tewas dan 1.000 lainnya terluka sejak Minggu lalu.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev berbicara pada pemerintah Rusia bahwa dirinya tegas mengesampingkan adanya perundingan kedua negara.
Selain itu Perdana Menteri Armenia Nokil Pashinyam mengucapkan sebelumnya tak ada negosiasi antar negara yang membahas pertempuran tersebut.
Nagorny-Karabakh merupakan wilayah yang memilih berpisah dari Azerbaijan dalam perang sekitar 1990-an tetapi tidak diakui oleh negara mana pun sebagai negara yang merdeka.
Presiden Armenia, Armen Sarkissian menuduh Turki membantu Azerbaijan dalam perangnya melawan Republik Nagorny-Karabakh dengan mengirimkan tentara bahkan mengirim jet tempur ke wilayah Armenia. Pihak Armenia juga menyebutkan sebuah jet tempur F-16 milik Turki telah menemebak jatuh pesawat tempur Armenia dan menewaskan pilot Armenia.
Namun hingga kini masih belum ada bukti dari insiden tersebut dan dibantah oleh Presiden Turki.
“Armenia harus mundur dari wilayah di bawah pendudukannya daripada menggunakan trik propaganda murahan,” ujar Asisten Pers Presiden Turki Fahrettin Altun.