Usut Korupsi di Kementan, KPK Kantongi Keterangan dari Sejumlah ASN Kementan

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melaksanakan penyelidikan terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) sejak awal Januari 2023 lalu.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan KPK telah mengantongi keterangan dari sejumlah pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementan.

“Kami sudah melaksanakan penyelidikan Januari lalu,” katanya kepada wartawan.

Akan tetapi Ali tidak merinci pihak-pihak yang telah dimintai keterangan, hanya menyebut bahwa puluhan orang sudah dimintai keterangan.

Ali juga mengungkapkan bahwa KPK sudah memiliki bahan keterangan yang dapat digunakan sebagai calon barang bukti dalam proses selanjutnya. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, juga telah diundang oleh KPK untuk memberikan keterangannya pada tanggal 16 Juni 2023, dan KPK berharap agar ia dapat hadir memenuhi undangan tersebut.

Permintaan keterangan dan klarifikasi dari berbagai pihak dianggap penting oleh KPK untuk menjernihkan penyelidikan yang sedang dilakukan. Ali menyatakan bahwa hal tersebut berguna untuk mengambil kesimpulan dari temuan-temuan yang sudah dikantongi oleh KPK.

Perlu diketahui bahwa penyelidikan KPK terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat. Ali menjelaskan bahwa KPK melakukan tindak lanjut terhadap laporan masyarakat tersebut dalam proses penegakan hukum.

Meskipun terdapat kabar bahwa Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, terlibat dalam dugaan korupsi tersebut, Ali masih enggan memberikan rincian mengenai jenis dugaan korupsi yang sedang diselidiki oleh KPK di Kementan.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, dugaan korupsi yang sedang diselidiki oleh KPK berhubungan dengan penyalahgunaan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan negara dan dugaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian pada periode 2019-2023.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, tidak memberikan banyak komentar terkait penyelidikan KPK di Kementan dan menyatakan bahwa ia tidak mengerti hal tersebut saat ditanya oleh wartawan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada tanggal 14 Juni 2023.