PRIGEN – Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen, Jawa Timur, mengonfirmasi insiden yang melibatkan dua pengunjung yang keluar dari mobil di area terlarang, yaitu zona habitat kuda nil (Hippo). Kedua pengunjung tersebut telah diberikan sanksi teguran atas pelanggaran yang mereka lakukan.
“Kejadian tersebut benar, namun sudah ditangani dengan cepat oleh tim kami,” ujar Erwina Lemuel, General Manager The Grand Taman Safari Prigen, dilansir dari Kompas, Kamis (3/4/2025).
Video yang viral pada Rabu (2/4/2025) memperlihatkan dua pria yang turun dari mobil berwarna putih dan mencoba mendekati kuda nil untuk berfoto lebih dekat dengan ponsel mereka. Hal ini tentu melanggar aturan, mengingat area kuda nil merupakan zona terlarang untuk pengunjung, karena dapat berpotensi membahayakan keselamatan.
Erwina menambahkan bahwa penjaga satwa yang bertugas di lokasi sudah ada di tempat kejadian, meskipun tidak tampak dalam video yang beredar. Tim lapangan TSI Prigen segera merespons kejadian tersebut dengan mengarahkan pengunjung untuk kembali ke dalam kendaraan mereka guna memastikan keselamatan dan kenyamanan satwa.
“Kami memahami antusiasme pengunjung yang ingin berinteraksi dengan satwa, namun kami selalu menekankan pentingnya menjaga aturan demi keamanan semua pihak,” tegas Erwina.
Di TSI Prigen, aturan ketat telah diterapkan, seperti larangan turun dari kendaraan di area tertentu dan membuka kaca di zona karnivora. “Kepatuhan terhadap peraturan ini sangat penting untuk menjaga pengalaman safari yang aman, nyaman, dan edukatif,” imbuhnya.
Bagi pengunjung yang ingin lebih dekat dengan satwa, TSI Prigen menyarankan untuk mengunjungi Baby Zoo, tempat di mana mereka dapat berfoto bersama dan memberi makan satwa di bawah pengawasan yang lebih kondusif.