Kategori
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Masih Trauma Nonton Sepak Bola
Kesedihan dan trauma masih menyelimuti keluarga korban pada peringatan dua tahun Tragedi Kanjuruhan di Malang. Hal ini terlihat jelas saat ribuan orang berkumpul untuk menggelar doa bersama di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Doa bersama tersebut digelar di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan pada Selasa (1/10/2024), di mana sejumlah keluarga korban, Presidium Aremania, aliansi BEM Malang Raya, dan aparat kepolisian turut hadir. Tangis kesedihan pecah saat doa bersama berlangsung, semakin diperkuat oleh hujan gerimis yang seolah membawa kembali kenangan tragedi kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Cholifatul Nur, salah satu keluarga korban, mengungkapkan bahwa peringatan dua tahun tragedi ini menjadi ajang bagi keluarga korban untuk saling bersilaturahmi. Beberapa keluarga bahkan datang dari luar Malang untuk berdoa bagi kerabat mereka yang telah tiada.
“Rombongan dari luar kota seperti Blitar datang, tapi pulang lebih awal karena busnya sewa. Banyak juga yang datang dari dalam kota,” ujar Cholifatul pada Senin malam (30/9/2024) usai acara doa bersama.
Ifa, sapaan akrab Cholifatul, juga mengakui bahwa ia masih merasa trauma terhadap sepak bola sejak tragedi tersebut. Selama dua tahun, ia menghindari menonton pertandingan, bahkan tak lagi mendukung tim kesayangannya, Arema.
“Saya masih trauma melihat sepak bola. Setiap kali mencoba menonton, rasa sakit itu kembali. Namun, kita harus kuat dan berdiri tegak,” ungkapnya.
Selama dua tahun terakhir, Ifa dan keluarga korban lainnya saling menguatkan melalui berbagai kegiatan seperti arisan, doa bersama, dan berbagi cerita. Kegiatan tersebut membantu mereka dalam proses penyembuhan trauma dan mempererat kebersamaan.
“Keluarga korban semakin kompak. Doa bersama dan arisan rutin tetap solid. Kami harus kuat demi anak-anak kami dan terus maju mencari keadilan. Trauma healing kami datang dari diri sendiri, saling menguatkan dan berbagi cerita,” ujar ibu dari almarhum Jovan Farellino asal Bululawang, Kabupaten Malang.