New York – Presiden Prabowo Subianto, resmi hadir di ruang Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar New York, Selasa (waktu setempat).
Kehadirannya menandai momen penting, yakni pidato perdana Indonesia di forum tertinggi dunia setelah penantian satu dekade.
Mengutip laporan Antara, Presiden Prabowo tiba di ruang sidang utama tepat pukul 08.52 waktu setempat atau 19.52 WIB.
Dengan balutan setelan jas biru gelap, dasi senada, dan kopiah hitam khasnya, ia melangkah mantap menuju kursi delegasi Indonesia.
Ruang sidang yang identik dengan meja hijau marmer dan kursi para perwakilan negara telah dipadati para delegasi dari seluruh penjuru dunia.
Pidato Presiden Prabowo di Majelis Umum PBB kali ini menjadi sorotan, bukan hanya karena merupakan penampilan perdananya sejak dilantik, melainkan juga karena forum ini menjadi ajang strategis bagi Indonesia untuk menyuarakan pandangan terkait perdamaian, kerja sama internasional, hingga kepentingan nasional.
Kehadiran kepala negara di panggung dunia ini mempertegas posisi Indonesia dalam dinamika global yang terus berkembang.
Didampingi Delegasi Diplomasi Indonesia
Dalam sidang tersebut, Prabowo ditemani jajaran pejabat penting, di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, serta Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo.
Turut hadir pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, putra Presiden Didit Hediprasetyo, dan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Umar Hadi.
Susunan delegasi ini menunjukkan kesiapan Indonesia menegaskan arah politik luar negeri yang independen, aktif, dan solutif dalam menghadapi isu-isu global.
Urutan Pidato di Forum Internasional
Dalam Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada urutan ketiga.
Sebelum dirinya, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva serta Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi pembicara awal.
Hingga berita ini diturunkan, pidato Trump masih berlangsung.
Momentum ini menjadi krusial, mengingat pidato terakhir Indonesia di forum PBB berlangsung sepuluh tahun lalu.
Kehadiran Prabowo kali ini diharapkan membawa pesan kuat tentang komitmen Indonesia menjaga stabilitas global, memperkuat solidaritas antarnegara, serta memastikan kepentingan nasional tetap diperjuangkan di panggung internasional.***