JAKARTA – Peringatan gelombang tinggi kembali disuarakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) karena perairan pesisir Kalimantan Tengah diproyeksikan mengalami kenaikan gelombang hingga 1 meter selama tujuh hari ke depan.
Imbauan kewaspadaan tersebut ditujukan terutama bagi nelayan dan warga di wilayah pesisir selatan Kalteng yang dinilai paling terdampak oleh dinamika cuaca laut.
Hal tersebut seperti disampaikan Prakirawan BMKG Tjilik Riwut, Neng Arini N. P, Minggu (30/11/2025).
“Waspadai potensi tinggi gelombang berkisar antara 0,5 hingga 1 meter di wilayah perairan selatan Kalteng selama sepekan,” katanya.
Gelombang yang berada pada kategori rendah hingga sedang itu tetap dinilai berisiko karena dapat meningkat saat terjadi perubahan cuaca ekstrem yang datang secara mendadak.
BMKG juga menyoroti kemunculan awan konvektif atau Cumulonimbus (CB) yang mampu memicu hujan lebat, angin kencang, serta kenaikan gelombang secara cepat.
Kecepatan angin di wilayah tersebut diprediksi berada dalam kisaran 5–20 km/jam dengan arah dominan dari selatan menuju timur laut yang berpotensi menguatkan gelombang.
Suhu udara di Kalteng diperkirakan bergerak pada rentang 23–33 derajat Celsius dengan tingkat kelembaban 60–100 persen yang mendukung pembentukan cuaca tidak stabil.
Selama sepekan ke depan, BMKG memprakirakan kondisi cuaca di 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng akan dipenuhi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir.
Potensi cuaca ekstrem tersebut dapat menimbulkan dampak lanjutan seperti genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang di berbagai titik.
BMKG mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas luar ruangan ketika hujan lebat.
“Segera cari tempat berlindung yang aman, seperti di dalam rumah atau gedung, dan jangan berteduh di bawah pohon,” kata Arini.***