JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amrab Sulaiman angkat bicara terkait proyek Food Estate atau lumbung pangan di era Jokowi gagal. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat debat Capres ke 2 beberapa waktu lalu.
Amran menuturkan program lumbung pangan tidak perlu diperdebatkan, nyatanya diera Presiden Jokowi sudah membuahkan hasil.
“Sudahlah pertanian itu bukan untuk diperdebatkan. Kemarin 600 hektare itu kita sudah tanami jagung, berhasil kan? Singkong juga sementara kita tanami ini luasnya cuma 600 hektare ya, kami rawat ini ada 7,4 juta hektare,” teranganya.
Amran menegaskan bahwa pertanian itu bukan suatu hal yang untuk diperdebatkan, tetapi dikerjakan.
“Buktinya, (keberhasilan lumbung pangan) jagung umurnya sudah 2 bulan, seumur jabatan saya tumbuh subur,” tegasnya.
Lebih lanjut, Amran juga meluruskan isu yang beredar soal adanya tanaman jagung dengan media tanam pot atau polybag di Food Estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Dia menjelaskan, kala itu Kementerian Pertanian tengah melakukan uji coba penyesuaian iklim
“Ada kemarin yang memelintir itu katanya ditanam di atas pot, kelihatan di videonya bukan di atas pot itu. Kemarin kita uji coba penyesuaian iklim karena bibitnya baru, kemudian bibit baru kita tanam di tempat yang baru, jadi kita menyesuaikan, mengecek, ternyata berhasil. Dan intinya berhasil,” jelasnya.
“Terlalu kecil aku dipanggil kembali jadi menteri untuk urusan ratusan hektare, aku urus jutaan hektare. Jadi pertanian itu bukan untuk didebatkan, tapi harus dikerjakan ditanami,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Debat Capres ketiga pada hari Minggu, 7 Januari 2024 kemarin, capres nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung Program Food Estate (lumbung pangan) yang dicetus oleh Presiden Jokowi gagal karena lahan singkong seluas 600 hektar mangkrak.
Anies juga mengklarifikasi bahwa angka lahan Food Estate dinilai terlalu besar.