LABUAN BAJO – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki kembali melaporkan adanya satu kali getaran banjir lahar hujan di kawasan Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, pada Jumat (14/3/2025). Periode pengamatan berlangsung antara pukul 06.00 hingga 12.00 WITA.
Menurut laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Pengamat Pos Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, menyebutkan bahwa getaran banjir tersebut tercatat dengan amplitudo 47,3 mm. Durasi getaran lahar hujan tersebut tercatat selama 3.187 detik.
Sebelumnya, pihak PGA Lewotobi Laki-laki telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar hujan. Warga diminta untuk hati-hati saat melintasi jalan-jalan yang rawan terdampak, seperti jalur Hokeng ke Nobo dan Bawalatang ke Hewa, guna menghindari terjebak banjir.
Herman Yosef Mboro juga menyampaikan bahwa cuaca di sekitar gunung pada periode tersebut cenderung berawan, mendung, dan hujan. Angin berhembus lemah ke arah utara dan timur laut, sementara suhu udara berkisar antara 27 hingga 29 derajat Celsius, dengan curah hujan mencapai 23 mm per hari.
Secara visual, Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat jelas meskipun terdapat kabut tebal dengan tingkat visibilitas 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan tekanan lemah hingga sedang, menjulang setinggi 700 hingga 900 meter di atas puncak kawah.
Selain itu, tercatat tiga kali letusan dengan ketinggian 800 meter dan asap kelabu yang terpantau melalui seismogram, masing-masing dengan amplitudo antara 4,4 mm hingga 14,8 mm, dan durasi letusan antara 51 hingga 57 detik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan sekitarnya. BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang disertai kilat atau petir serta angin kencang pada 13 Maret 2025, khususnya di Kecamatan Ile Bura, Wulanggitang, dan kawasan sekitar.
Peringatan tersebut menyebutkan bahwa cuaca buruk diperkirakan akan berlanjut hingga 14 Maret 2025, dengan dampak potensi banjir, tanah longsor, dan jalan licin di beberapa desa seperti Nawakote, Bawalatang, Hokeng Jaya, hingga sekitarnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memonitor informasi cuaca terkini dan menghindari aktivitas di dekat bantaran sungai serta lereng rawan longsor untuk mengurangi risiko.