JAKARTA – Greta Thunberg, aktivis asal Swedia yang dikenal sebagai pembela hak-hak warga Palestina, akan dideportasi ke Yunani setelah ditahan oleh tentara Israel di atas Armada Global Sumud. Armada tersebut berlayar menuju Jalur Gaza dengan tujuan menembus blokade Israel. Hal ini dilaporkan oleh saluran Israel, i24News, pada Minggu (5/10/2025).
Thunberg, yang turut bergabung dalam lebih dari 450 aktivis, anggota parlemen, dan pengacara yang ditahan pasca serangan Israel terhadap armada bantuan pada Rabu lalu, dijadwalkan akan tiba di Yunani bersama dengan beberapa warga negara Yunani lainnya yang juga ditahan dalam insiden tersebut. Total 165 orang akan dideportasi dengan penerbangan yang sama.
Menurut i24News, sejumlah tahanan lainnya sudah lebih dulu dideportasi, sementara sebagian lainnya masih dalam proses hukum. Thunberg adalah salah satu yang ditahan setelah armada tersebut berusaha memasuki wilayah Gaza, yang saat itu dikepung oleh blokade militer Israel.
Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan oleh The Guardian, Thunberg mengungkapkan kepada pejabat Swedia bahwa dia ditahan di sebuah sel yang penuh dengan kutu busuk, dan tidak diberikan cukup makanan serta air. Beberapa saksi juga menceritakan bahwa pasukan Israel memaksa Thunberg untuk memegang bendera Israel dan difoto. Aktivis lain, termasuk Ersin Celik dari Turki, menuduh pasukan Israel telah melakukan penyiksaan terhadap Thunberg, dengan memaksanya merangkak dan mencium bendera Israel.
Jurnalis Italia, Lorenzo D’Agostino, juga mengungkapkan bahwa dirinya melihat Thunberg dibalut dengan bendera Israel dan diarak-arak seperti piala oleh pasukan Israel. Kejadian-kejadian ini memperburuk citra perlakuan Israel terhadap aktivis-aktivis yang berusaha menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina.




