JAKARTA – Aktor senior Subarkah Hadisarjana meninggal dunia pada Selasa (12/3) dini hari di usia 67 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh Ketua Humas PB Parfi dan Direktur Rumah Film Indonesia, Evry Joe, melalui pesan singkat.
Subarkah mengembuskan napas terakhirnya di RS Sentra Medika Depok.
“Insyaa Allah Allahyarham, wafat dalam keadaan husnul khotimah, dihapuskan dosanya, diterima amal ibadahnya dan ditempatkan di syurga terindah milik Allah Subhaana wata’ala Aamin. Mohon dimaafkan segala salah dan khilafnya,” tulis Evry Joe.
Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Pondok Tirta Mandala, Depok, Jawa Barat, sebelum dimakamkan di TPU Tapos, Bogor.
Selain sebagai aktor, Subarkah merupakan pengajar senior di Program Studi Desain Produk (Mode), Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Kesenian Jakarta. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Dekan III Seni Rupa IKJ (2008) dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, sebelum memasuki masa purnabakti bulan ini.
Lahir di Pare, Kediri, pada 25 Juni 1958, Subarkah dikenal sebagai seniman serba bisa. Ia aktif di dunia teater, baik sebagai aktor, penata rias, artistik, maupun busana. Kariernya bermula dari Teater Populer sebelum bergabung dengan Teater Koma dan berbagai kelompok teater lainnya.
Di dunia perfilman, ia pernah menjadi penata rias dalam film “Pengkhianatan G 30 S/PKI” (1982) serta menangani efek khusus dalam film Djakarta 1966 karya Arifin C. Noer.
Subarkah juga berakting dalam berbagai film, di antaranya “Kipas-Kipas Cari Angin” (1989), “Petualangan 100 Jam” (2004), dan “Get Married 3” (2011). Selain itu, ia tampil di sejumlah sinetron, termasuk 17th produksi Starvision Plus.
Aktris Shahnaz Haque turut menyampaikan belasungkawa melalui unggahan video di Instagram, mengenang kebersamaannya dengan Subarkah saat merias pemain Teater Koma.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa’fu anhu. Selamat jalan Ayah Subarkah Hadisarjana @subarkah5 tercinta. Nuhun sudah mengijinkan saya menjadi anak magang MUA (Make Up Artist) di RORO JONGGRANG. Produksi ke-225 Teater Koma,” tulis Shahnaz.
Kepergian Subarkah Hadisarjana meninggalkan duka mendalam bagi dunia seni dan perfilman Indonesia.




