JAKARTA – Indonesia dan Amerika Serikat resmi menuntaskan proses pengalihan utang senilai US$35 juta (sekitar Rp573 miliar) untuk mendukung kegiatan konservasi dan perlindungan terumbu karang di Indonesia. Kesepakatan tersebut tercapai setelah proses panjang yang dimulai beberapa tahun lalu dan disepakati pada Juli 2024.
M. Firdaus Agung Kunto Kurniawan, Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menjelaskan bahwa pengalihan utang ini bertujuan untuk mendukung perlindungan ekosistem terumbu karang di dua wilayah penting: Bentang Laut Kepala Burung dan Laut Sunda Banda. “Kedua bentang ini merupakan bagian dari segitiga terumbu karang dunia yang dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang sangat tinggi,” ujarnya, seperti dilansir dari Antara pada 20 Januari 2025. “Kawasan ini mencakup hampir 75% jenis terumbu karang yang ada di dunia.”
Pengalihan utang ini difasilitasi oleh dua organisasi konservasi internasional, The Nature Conservancy (TNC) dan Conservation International (CI), yang bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia di Indonesia. Dana yang diperoleh akan dikelola oleh Komite Pengawas yang dipimpin oleh KKP dan melibatkan Kementerian Keuangan serta sejumlah organisasi nirlaba.
Jennifer Morris, CEO The Nature Conservancy, menambahkan bahwa dana ini akan diprioritaskan untuk perlindungan terumbu karang dan ekosistem laut pesisir yang penting untuk menjaga keseimbangan ekologis terumbu karang. “Ini juga mencakup kawasan lindung laut, habitat yang terhubung, dan spesies laut yang terancam punah,” ujar Jennifer.
Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN),Herlina Hartanto mengungkapkan bahwa pelibatan masyarakat akan menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program ini. Masyarakat akan diberdayakan untuk mengelola dan menjaga ekosistem terumbu karang di lapangan. “Selama 9 tahun program ini berjalan, masyarakat akan menjadi aktor utama dalam pelaksanaan program TFCCA. Kami ingin memastikan bahwa upaya konservasi ini berkelanjutan bahkan setelah program ini selesai,” jelasnya.
Pengalihan utang ini menjadi langkah penting dalam menjaga kelestarian salah satu ekosistem laut paling bernilai di dunia.