JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat menetapkan Papua Tengah dan Papua Pegunungan sebagai wilayah dengan status Level 4 atau “Jangan Bepergian” dalam pembaruan peringatan perjalanan ke Indonesia, karena dinilai memiliki risiko keamanan tinggi bagi warganya.
Mengapa AS Keluarkan Peringatan Ini?
Menurut situs resmi Departemen Luar Negeri AS, peringatan ini diterbitkan pada akhir April 2025 karena adanya ancaman terorisme, potensi bencana alam, dan kerusuhan sipil di beberapa wilayah Indonesia. Khusus untuk Papua Tengah dan Papua Pegunungan, termasuk daerah seperti Jayawijaya, Nabire, Timika, dan Mimika, AS menyoroti risiko demonstrasi dan konflik bersenjata yang dapat membahayakan keselamatan warga asing.
“Di Papua Tengah dan Papua Pegunungan, demonstrasi dan konflik yang disertai kekerasan dapat mengakibatkan cedera atau kematian bagi warga negara AS,” demikian pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.
AS juga menyebutkan bahwa kemampuan mereka untuk memberikan bantuan darurat di wilayah-wilayah tersebut sangat terbatas. Bahkan, pejabat pemerintah AS harus mendapatkan izin khusus untuk berkunjung ke Papua Tengah dan Papua Pegunungan. Faktor lain seperti risiko bencana alam, termasuk gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi, turut menjadi pertimbangan dalam peringatan ini.
Indonesia Tetap Menarik, Tapi Waspada
Meski mendapat peringatan Level 2 secara umum, Indonesia tetap menjadi destinasi favorit wisatawan Amerika. Pulau Bali, misalnya, masih dianggap relatif aman, meskipun wisatawan diminta untuk selalu memantau situasi keamanan dan mengikuti arahan otoritas setempat. Peringatan ini juga mencakup imbauan untuk menghindari kerumunan atau unjuk rasa, karena potensi eskalasi yang bisa terjadi tanpa peringatan.
Menariknya, peringatan ini bukanlah hal baru. Pada 2022, AS juga pernah mengeluarkan peringatan serupa untuk Indonesia, dengan alasan risiko Covid-19, terorisme, dan kerusuhan sipil di beberapa daerah seperti Sulawesi Tengah dan Papua. Namun, fokus pada Papua kali ini tampaknya lebih tajam, mengingat laporan tentang potensi penculikan oleh kelompok separatis bersenjata di wilayah tersebut.
Dampak bagi Pariwisata Indonesia
Peringatan perjalanan ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi industri pariwisata Indonesia, terutama di wilayah Papua yang kaya akan keindahan alam dan budaya. Tradisi seperti Buka Sasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang menunjukkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan, menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Namun, dengan adanya peringatan ini, jumlah kunjungan wisatawan asing, khususnya dari AS, berpotensi menurun.
Beberapa pelaku industri pariwisata menyayangkan peringatan ini, karena Indonesia secara keseluruhan masih dianggap aman untuk dikunjungi. “Papua memang memiliki tantangan keamanan di beberapa daerah, tapi banyak wilayah lain yang sangat ramah untuk wisatawan. Kami harap wisatawan tidak generalisasi,” ujar seorang pelaku usaha wisata di Bali yang enggan disebutkan namanya.
Tips Aman untuk Wisatawan
Bagi Anda yang tetap ingin menjelajahi Indonesia, berikut beberapa tips untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman:
Pantau Informasi Terkini :
Selalu periksa peringatan perjalanan dari pemerintah negara Anda dan ikuti perkembangan situasi di Indonesia.
Hindari Area Rawan:
Jauhi daerah dengan peringatan Level 4 seperti Papua Tengah dan Papua Pegunungan, serta hindari kerumunan atau demonstrasi.
Patuhi Aturan Lokal:
Ikuti arahan otoritas setempat, termasuk soal protokol kesehatan dan keamanan.
Siapkan Rencana Darurat:
Pastikan Anda memiliki kontak darurat dan asuransi perjalanan yang mencakup situasi tak terduga.
Indonesia Tetap Memukau
Meski ada peringatan perjalanan, Indonesia tetap menawarkan pesona yang sulit ditolak, mulai dari pantai-pantai indah di Bali, kekayaan budaya di Yogyakarta, hingga petualangan alam di Raja Ampat.