JAKARTA – Massa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) serta elemen mahasiswa Jabodetabek menggelar aksi unjuk rasa bertajuk “Indonesia Gelap” di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2).
Aksi yang dimulai pukul 15.00 WIB ini berlangsung hingga pukul 20.20 WIB, sebelum akhirnya massa membubarkan diri setelah sempat bersitegang dengan aparat keamanan.
Ketegangan terjadi ketika demonstran membakar benda di lokasi dan berupaya merobohkan barikade beton yang dipasang aparat.
Selain itu, beberapa peserta aksi melemparkan botol ke arah petugas, memicu situasi yang semakin memanas.
Polisi memberikan peringatan pada pukul 20.04 WIB agar massa tidak melakukan tindakan provokatif lebih lanjut.
Saat itu, sebagian besar demonstran mulai meninggalkan lokasi, meski masih ada beberapa yang bertahan. Pada pukul 20.20 WIB, seluruh massa akhirnya membubarkan diri setelah menyampaikan tuntutan mereka.
Koordinator Pusat BEM SI, Satria, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
“Aksi Indonesia Gelap ini menjadi salah satu bentuk protes besar terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat dan kebutuhan dasar seperti pendidikan, agraria, serta keadilan sosial,” katanya.
Mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk pendidikan gratis dan demokratis, serta pembatalan pemotongan anggaran pendidikan. Mereka juga menuntut pencabutan proyek strategis nasional (PSN) yang dinilai merugikan rakyat dan mendorong reforma agraria.
Selain itu, mereka menolak revisi UU Minerba yang dianggap membungkam kritik akademik, menuntut penghapusan dwifungsi TNI, serta meminta pemerintah mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dinilai mengancam isu-isu penting masyarakat.
Evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan realisasi tunjangan kinerja dosen juga menjadi bagian dari tuntutan mereka.