JAKARTA – Ganda campuran Indonesia, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, harus menelan hasil pahit di Denmark Open 2025 setelah tersingkir di babak pertama dari wakil Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, pada laga yang berlangsung di Jyske Bank Arena, Odense, Rabu (15/10/2025).
Laga babak 32 besar tersebut berakhir dengan skor 13-21, 20-22, hasil yang menyakitkan karena pasangan pelatnas muda itu sempat memegang peluang besar untuk memperpanjang pertandingan ke gim ketiga namun gagal menutup momentum di poin-poin terakhir.
Sejak awal, permainan Amri/Nita terlihat belum stabil menghadapi ritme cepat dan pertahanan rapat pasangan Jepang yang dikenal sangat disiplin serta efisien dalam membaca arah bola.
Midorikawa bermain begitu gesit di setiap sudut lapangan, sementara Saito tampil tenang dan konsisten dalam menjaga pola bertahan, membuat tekanan balik Amri/Nita kerap kehilangan arah.
“Dia seperti ada di mana saja. Smes ataupun placing dapat diantisipasinya,” ujar Amri menggambarkan sulitnya menembus pertahanan Midorikawa yang tampil impresif sepanjang laga.
Di gim pertama, Amri/Nita sempat memimpin tipis, namun kehilangan tujuh poin beruntun dan tertinggal 4-11 saat interval. Banyaknya kesalahan sendiri membuat mereka menyerah 13-21.
Memasuki gim kedua, pasangan Indonesia sempat bangkit dengan agresivitas tinggi dan unggul 15-9, tetapi tekanan lawan membuat keunggulan itu terkikis perlahan hingga skor berbalik 18-19.
Dua kesalahan beruntun dari Midorikawa/Saito sempat memberi game point cuma-cuma, namun peluang emas itu tak dimanfaatkan. Amri/Nita gagal menutup reli penting dan akhirnya menyerah 20-22 setelah reli panjang yang dimenangi lawan.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Amri/Nita yang baru dipasangkan sejak tahun lalu.
Selain kehilangan poin penting, hasil ini juga menurunkan peluang mereka untuk menembus delapan besar klasemen menuju BWF World Tour Finals 2025, di mana Midorikawa/Saito kini justru mulai mendekati zona aman.
Peluang Tur Dunia BWF
Secara teknis, permainan Amri/Nita di Denmark Open 2025 menunjukkan progres dalam hal variasi serangan, tetapi inkonsistensi masih menjadi tantangan utama. Transisi dari bertahan ke menyerang sering kali tidak mulus, terutama di fase akhir gim.
Jika melihat perolehan poin sementara di tur dunia BWF, Amri/Nita kini berada di luar sepuluh besar pasangan ganda campuran, sehingga mereka membutuhkan hasil maksimal di dua turnamen tersisa — French Open dan Hylo Open — agar tetap memiliki peluang menuju World Tour Finals.
Pelatih pelatnas diharapkan melakukan evaluasi intensif terkait komunikasi dan pengambilan keputusan di poin-poin kritis, terutama saat memimpin skor.***