PALESTINA – Otoritas Nasional Palestina (PA) bakal memulihkan hubungan dengan Israel untuk melanjutkan koordinasi keamanan dan sipil dengan Negara Zionis tersebut.
Menteri Urusan Sipil PA, Hussein al-Sheikh menuturkan sebelumnya Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menarik diri dari semua perjanjian, lantaran rencana aneksasi Israel.
“Jalannya hubungan dengan Israel akan kembali seperti semula,” kata Hussein al-Sheikh, Selasa kemarin (17/11/2020).
Dikatakan Hussein, langkah tersebut datang berkaitan dengan kontak yang dilakukan Presiden Abbas baru-baru ini mengenai komitmen Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani dengan Palestina.
Terjalinnya kembali antara Israel dan Palestina dapat membuka jalan bagi Israel untuk membayar pajak impor sebesar tiga miliar shekel atau setara dengan Rp12,5 miliar yang telah dipotong dari PA.
Menurut Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuturkan pandemi virus corona menjadi salah satu alasan pembaruan hubungan dengan Israel.
Shtayyeh menambahkan bahwa tanggapan berkoordinasi diperlukan untuk membantu mengekang penyebaran virus di antara pemukim Israel di Tepi Barat dan di antara pekerja lintas perbatasan Palestina.
Untuk diketahui, pada bulan Mei lalu. Presiden Abbas memutuskan hubungan dengan Israel sebagai tanggapan atas rencana aneksasi permukiman Yahudi di Tepi Barat oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Namun, rencana aneksasi ditunda setelah Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara Arab pertama yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada Agustus lalu, dalam kesepakatan tersebut ditengahi oleh Amerika Serikat (AS).