BANTEN – Seorang warga sipil di Kota Serang tewas diduga akibat dikeroyok dua anggota TNI dari Korem 064/Maulana Yusuf. Insiden tragis yang terjadi baru-baru ini itu langsung menyita perhatian publik dan memicu sorotan terhadap kedisiplinan prajurit di lingkungan masyarakat.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula dari sebuah keributan yang terjadi pada Jumat malam, 18 April 2025. Saat itu, korban sedang berkumpul bersama teman-temannya. Menurut kesaksian warga bernama Fikar, rombongan korban didatangi oleh sekelompok orang, termasuk dua anggota TNI.
“Lagi nongkrong gitu. Jadi ada salah satu temannya (korban) yang kenal dengan tongkrongan ini. Dia datang, udah ada yang ngikutin,” ungkap Fikar.
Keributan pun cepat memanas dan berubah menjadi aksi kekerasan. Korban dikeroyok hingga tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia. Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkannya ke Polres Serang dan Detasemen Polisi Militer (Denpom).
TNI Berkomitmen Transparansi dan Penyelidikan
Komandan Korem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Andrian Susanto, membenarkan adanya dugaan keterlibatan anggotanya.
“Ya, saat ini sudah kita tangani bersama dengan pihak Polres, karena ada keterlibatan anggota TNI dari Korem maupun dari anggota masyarakat,” ujarnya di Petir, Kabupaten Serang.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa kedua prajurit telah ditahan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Denpom III/4 Serang.
“Saat ini petugas kami dari Denpom III/4 Serang sedang bekerja. Sama-sama kita tunggu hasilnya. Perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan ke media,” jelas Wahyu.
Sementara itu, warga sipil yang diduga terlibat juga telah diamankan dan diperiksa oleh Polres Serang Kota. TNI menegaskan komitmennya untuk menjalankan proses hukum secara terbuka.
Permintaan Maaf dan Dampak Sosial
Wahyu menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas insiden yang menewaskan seorang warga. “Kami sangat menyesali kejadian ini dan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban serta masyarakat,” tuturnya.
Penyelidikan Berlanjut: Apa Motifnya?
Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung. Dugaan awal menyebutkan bahwa insiden ini dipicu oleh persoalan pribadi, namun motif pastinya masih ditelusuri lebih lanjut.
TNI dan kepolisian berjanji mengusut tuntas kasus ini secara adil dan transparan, demi memberikan keadilan bagi keluarga korban serta menjawab keresahan masyarakat.
Langkah ke Depan: Keadilan dan Pencegahan
Kasus pengeroyokan ini menjadi pengingat akan pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan profesional. TNI serta kepolisian kini bekerja sama untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan.
Selain itu, peristiwa ini mendorong TNI untuk lebih ketat dalam mengawasi perilaku anggotanya di luar kedinasan. Pelatihan dan edukasi tentang interaksi dengan warga sipil bisa menjadi langkah preventif penting ke depan.
Tragedi di Serang ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat. Publik kini menanti hasil penyelidikan yang adil dan transparan, serta langkah-langkah konkret untuk mencegah peristiwa serupa.