JAKARTA – Bek sayap Inter Milan, Denzel Dumfries, mengungkapkan rasa bangganya terhadap penampilan timnya usai hasil imbang dramatis 3-3 melawan Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions. Meski sempat tertinggal secara psikologis karena rangkaian kekalahan sebelumnya, Inter tampil penuh semangat di Stadion Montjuic.
“Melihat Inter yang sebenarnya, kami bermain dengan hati,” kata Dumfries selepas laga. “Cedera saya cukup berat, tapi sekarang saya sudah kembali.”
Hasil tersebut menjadi titik balik moral bagi Inter yang sebelumnya terpuruk usai tiga kekalahan beruntun, termasuk tersingkir dari semifinal Coppa Italia oleh rival sekota, Milan, serta kehilangan puncak klasemen Serie A yang kini ditempati Napoli.
Inter membuka skor hanya dalam 30 detik lewat penyelesaian Marcus Thuram yang brilian menggunakan back-heel flick. Dumfries kemudian mencetak dua gol tambahan melalui aksi akrobatik, sebelum Barcelona membalas lewat gol Lamine Yamal, Ferran Torres, dan gol ketiga dari tendangan Raphinha yang memantul punggung Yann Sommer hingga masuk ke gawang.
“Itu penampilan yang bagus. Setelah tiga kekalahan beruntun, saya melihat Inter yang sesungguhnya. Kami bermain dengan hati, saya bangga,” ulang Dumfries. “Tentu saja, kami ingin menang, tapi ini pertandingan yang bagus, semuanya masih terbuka dan kita lihat nanti di San Siro.”
Laga penentuan akan digelar di San Siro pada Selasa, (6/5/2025). Dengan dihapuskannya aturan gol tandang, pemenang pada leg kedua akan melaju langsung ke final Liga Champions.
Dumfries dan Thuram, yang sebelumnya absen akibat cedera, langsung memberikan dampak besar saat kembali ke starting XI. Tak mengherankan jika keduanya mencetak gol dan menjadi penentu permainan.
“Cedera saya cukup berat, tapi sekarang saya sudah kembali. Kami akan terus maju, selalu Forza Inter,” tambah Dumfries, yang tampil gemilang dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik UEFA dalam pertandingan ini.
Laga semifinal antara Inter dan Barcelona disebut-sebut sebagai final dini Liga Champions musim ini, mengingat semifinal lainnya mempertemukan Paris Saint-Germain dan Arsenal.
“Semuanya mungkin, kami adalah tim yang kuat dan harus membuktikannya setiap saat,” tutup Dumfries.