JAKARTA – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) telah mengumumkan penyesuaian jam operasional sebagai tindak lanjut kebijakan efisiensi anggaran belanja kementerian/lembaga untuk tahun 2025.
Informasi yang diperoleh dari akun Instagram resmi Perpusnas pada Jumat, menyebutkan bahwa perubahan jam operasional ini akan berlaku mulai 10 Februari 2025.
Berikut adalah jam operasional terbaru Perpusnas:
- Senin hingga Kamis: 08.00-16.00 WIB
- Jumat: 08.00-16.30 WIB
- Sabtu: 09.00-15.00 WIB
Pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Perpustakaan tahun 2025 yang digelar pada Selasa (4/2), Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, mengungkapkan bahwa Perpusnas kini mengusung semboyan baru yang bertujuan untuk memperkuat martabat bangsa.
“Perpustakaan itu memiliki fungsi yang sangat substansial, fundamental, dan instrumental di dalam pengembangan kecakapan literasi untuk peradaban bangsa. Bapak dan ibu (pustakawan hingga seluruh pegiat literasi) ditugaskan untuk membawa misi pemartabatan harga diri bangsa,” ujar Aminudin.
Selain itu, Perpusnas dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sepakat untuk mendukung penyediaan buku baik untuk jalur sekolah maupun non-sekolah, seperti perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat.
“Penyediaan buku ini akan melibatkan lembaga lain, termasuk corporate social responsibility (CSR), untuk memastikan program ini terlaksana dengan baik,” tambahnya, dilansir dari viva.
Aminudin juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) serta pegiat literasi lainnya guna memastikan program literasi berjalan optimal. Pelaksanaan Relawan Literasi Masyarakat (Rel Lima) akan segera dimulai dengan beberapa program percontohan.
Di samping itu, Perpusnas juga merencanakan redistribusi buku ke perpustakaan daerah, yang akan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait agar pelaksanaannya berjalan lancar.
“Koordinasi akan dilakukan dengan Kemenko PMK, Kementerian Desa, serta Kementerian Dikdasmen terkait program-program bersama. Masalah anggaran yang menjadi perhatian utama kami justru harus menjadi pemicu untuk pelaksanaan yang lebih baik,” tandasnya.