MAGELANG -Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengapresiasi arahan Presiden Prabowo pada penutupan retret kepala daerah di Magelang, Jumat (28/02/2025).
Emil Dardak, mengapresiasi pengarahan Presiden Prabowo yang menyoroti pentingnya strategi hilirisasi dalam pembangunan nasional.
Menurutnya, dalam pengarahan Presiden Prabowo, strategi hilirisasi dijabarkan dengan lebih mendalam.
Emil menilai bahwa konsep hilirisasi ini tidak hanya dilihat dari aspek teknis, tetapi juga memiliki dasar filosofis dan konstitusional yang kuat.
Ia menekankan bahwa pendekatan ini sangat penting untuk memastikan kebijakan pembangunan berjalan dengan arah yang jelas dan berkelanjutan.
“Landasan konstitusionalnya mengapa negara harus hadir lebih aktif semuanya dijabarkan dengan penuh, bukan saja teknis secara teknis masuk, tetapi secara filosofis dan secara spirit juga nyampe ke kita semua,” jelasnya.
Selain strategi hilirisasi, Emil juga menyoroti bagaimana Presiden Prabowo memberikan penekanan kuat pada pentingnya nasionalisme dan patriotisme sebagai fondasi pembangunan bangsa.
Ia mengungkapkan bahwa pengarahan ini membangkitkan semangat para kepala daerah untuk lebih berkontribusi dalam membangun Indonesia.
“Kita keluar dari ruangan tadi dengan semangat membara dan saya rasa ini mungkin sebabnya kenapa beliau melaksanakan ini di Lembah Tidar, karena sebagai pemimpin daerah, akar dari pengabdian kami adalah nasionalisme.”
“Jadi memang harus ditaruh di tempat di mana kita melahirkan patriot-patriot,” ungkap Emil.
Arahan ini, menurut Emil, menjadi pengingat bagi seluruh pemimpin daerah bahwa pembangunan nasional tidak hanya tentang infrastruktur dan kebijakan ekonomi, tetapi juga tentang membangun karakter bangsa yang kuat dan berdaulat.
Ia berharap semangat yang ditanamkan dalam pertemuan ini bisa menjadi dorongan bagi seluruh pemimpin daerah dalam menjalankan tugasnya demi kemajuan Indonesia.
Selain itu, Emil juga menyoroti efektivitas pertemuan langsung antara kepala daerah dan pemerintah pusat dalam memperkuat pemahaman serta mempercepat realisasi kebijakan nasional.
Ia menilai bahwa diskusi tatap muka memiliki dampak yang lebih dalam dibandingkan komunikasi daring, karena mampu membangun kebersamaan dan solidaritas.
“Sebenarnya banyak hal-hal yang bisa kita lakukan, tapi hambatannya itu memang membutuhkan kegigihan, keteguhan, komitmen, dan kekompakan.”
“Nah inilah yang beliau bangun, beliau (Presiden Prabowo) berusaha memberikan sebuah rasional, dasar yang jelas kenapa Indonesia sebenarnya bisa maju, kenapa belum dalam beberapa hal, apa yang sudah, dan apa yang kita lakukan bersama-sama. Sangat komprehensif,” ujar Emil.***