MALANG – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,5 mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu (16/3/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang menyatakan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas pada zona subduksi.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal yang diakibatkan adanya aktivitas pada zona subduksi,” ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri, di Malang.
BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Episenter gempa tercatat pada koordinat 8.81° LS dan 112.50° BT, tepatnya 75 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 39 kilometer.
Selain Malang, getaran gempa juga terasa di wilayah Lumajang dan Blitar dengan skala II Modified Mercalli Intensity (MMI), di mana sejumlah orang merasakan getaran ringan, serta benda-benda gantung bergoyang.
Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa.
“Belum ada laporan soal kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata Ma’muri.
Selain itu, hasil pemantauan BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa susulan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali masuk ke dalam rumah.
“Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Kerusakan akibat getaran dapat membahayakan kestabilan bangunan,” tambahnya.
Ma’muri juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan hoaks yang beredar di media sosial.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya.