BANGKOK — Ibu kota Thailand, Bangkok, dilanda kepanikan massal setelah getaran hebat akibat gempa bumi Magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3), turut terasa hingga ke pusat kota. Akibatnya, gedung-gedung berguncang, warga berhamburan ke jalan, dan sejumlah layanan transportasi dihentikan sementara.
Kondisi tersebut mendorong Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, untuk menggelar rapat darurat nasional, membatalkan kunjungan resminya ke Phuket demi menangani situasi yang dianggap genting.
Guncangan gempa, yang berpusat di wilayah Sagaing, Myanmar, terjadi pada Jumat siang pukul 12.50 waktu setempat, menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer dan terasa luas di wilayah utara Thailand hingga ke Bangkok.
Kepanikan langsung merebak di berbagai titik kota. Seorang warga Chiang Mai, DuangJai, mengaku langsung lari keluar dari rumah saat merasakan gempa.
“Saya mendengarnya dan saya sedang tidur di dalam rumah. Saya berlari sejauh yang saya bisa dengan memakai piyama keluar dari gedung,” katanya, sebagaimana yang dikutip dari AFP.
Warga lainnya, Sai (76), yang bekerja di minimarket, turut merasakan ketakutan serupa.
“Saya bergegas keluar dari toko bersama para pelanggan lainnya. Ini merupakan guncangan terkuat yang pernah saya rasakan dalam hidup saya,” ungkapnya.
Tak hanya warga, pemerintah daerah dan otoritas keselamatan langsung bertindak. Beberapa jalur kereta metro dan LRT di Bangkok dihentikan sementara, dan pemeriksaan struktur gedung tinggi dilakukan untuk mencegah risiko susulan.
Meski kerusakan bangunan dilaporkan ringan, suasana di pusat kota sempat lumpuh karena warga panik dan berupaya mencari tempat aman.
Sementara itu di Myanmar, seorang jurnalis AFP melaporkan kerusakan signifikan di Naypyitaw, seperti jalan-jalan yang retak dan langit-langit bangunan yang ambruk. Dampak gempa juga terasa hingga ke Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya, yang mencatat gempa sebesar Magnitudo 7,9.
Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa, namun pemerintah Thailand menegaskan semua pihak siaga penuh. PM Paetongtarn menekankan pentingnya respons cepat dan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi situasi darurat ini.
Myanmar diketahui berada di kawasan aktif seismik. Sejak awal abad ke-20, wilayah Sesar Sagaing telah menjadi sumber dari sejumlah gempa dahsyat di Asia Tenggara.




