JAKARTA – Pada Minggu, 15 Juni 2025, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Peru, tepatnya di pesisir Pantai Peru, sekitar 30 kilometer dari Callao, kota pelabuhan yang berdekatan dengan ibu kota Lima. Meskipun gempa tersebut menimbulkan kerusakan dan korban jiwa, BMKG Indonesia menegaskan bahwa peristiwa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami yang dapat memengaruhi wilayah Indonesia.
“Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah Indonesia dihimbau agar tetap tenang,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono S, dalam keterangan resmi pada Senin (16/6/2025).
Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa yang terjadi pada pukul 23:35:30 WIB tersebut berpusat pada kedalaman 53,5 km dengan episenter di koordinat 12,14° LS dan 77,31° BB. Berdasarkan data tersebut, gempa tersebut tergolong gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng.
Lebih lanjut, Dr. Daryono menjelaskan bahwa intensitas guncangan gempa di sekitar pusat episenter mencapai skala V MMI, yang berpotensi menyebabkan kerusakan bangunan dan korban jiwa.
Sementara itu, di Peru, gempa ini mengakibatkan satu orang tewas setelah sebuah tembok runtuh dan menimpa mobil korban di Lima. Pusat Operasi Darurat juga melaporkan lima orang lainnya mengalami cedera. Presiden Dina Boluarte pun meminta warga untuk tetap tenang, dengan menyatakan bahwa tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan untuk wilayah Pasifik Peru.
BMKG mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak panik dan memastikan bahwa wilayah pesisir Indonesia aman dari ancaman tsunami akibat gempa tersebut.