GAZA – Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkann pada Senin pagi (12/10/2025), bahwa proses pembebasan sandera Israel di Jalur Gaza telah dimulai, sebagai bagian dari implementasi tahap awal perjanjian gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas.
Tentara Israel melalui platform media sosial X mengonfirmasi bahwa tujuh sandera telah dibebaskan dan kini dalam pengawalan menuju wilayah Israel, bersama pasukan militer dan personel badan keamanan Shin Bet.
Mengutip laporan Saluran 12 Israel, ketujuh sandera tersebut telah diserahkan kepada tim ICRC. Media tersebut juga menyebutkan bahwa total 13 sandera Israel yang masih hidup dijadwalkan akan dibebaskan pada pukul 10 malam waktu setempat (0700 GMT) dari wilayah Gaza tengah.
Sementara itu, Saluran Berita I24 Israel melaporkan bahwa sandera yang telah dibebaskan di antaranya adalah Eitan Mor, Gali Berman, Ziv Berman, Matan Angrest, Omri Miran, Guy Gilboa-Dalal, dan Alon Ohel. Ketujuhnya disebut sedang dalam perjalanan menuju Israel.
Dalam pernyataan pada Rabu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama dari rencana gencatan senjata 20 poin yang diusulkannya. Kesepakatan ini mencakup pembebasan seluruh sandera Israel, dengan imbalan pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza. Tahap pertama dari rencana ini mulai berlaku sejak Jumat.
Tahapan selanjutnya dari kesepakatan mencakup pembentukan pemerintahan baru di Gaza—tanpa keikutsertaan Hamas, pengerahan pasukan multinasional, serta pelucutan senjata kelompok tersebut.
Sejak pecahnya konflik pada Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina, mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak. Kondisi ini membuat sebagian besar wilayah Gaza kini nyaris tak layak huni.




