JAKARTA – TNI terus berupaya memperkuat pertahanan siber nasional dengan menjalin kerja sama strategis bersama Japan Self Defense Force (JSDF).
Inisiatif ini dibahas dalam pertemuan antara Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf Gabungan JSDF Jenderal Yoshida Yoshihide di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (25/4/2025).
Fokus pada Peningkatan Kapabilitas Siber
Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan TNI dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.
“Tidak hanya Jepang, tapi kita juga belajar dari negara-negara lain. Sehingga kita ada perbandingan, ada evaluasi agar kita bisa menghasilkan suatu institusi yang memang kapabilitasnya memperkuat pertahanan siber,” ujar Kristomei.
Kerja sama ini mencakup pertukaran prajurit dan transfer teknologi, di mana TNI berharap dapat mempelajari metode pertahanan siber mutakhir dari Jepang—sebuah negara yang dikenal memiliki keunggulan di bidang keamanan digital.
Mempererat Hubungan Bilateral
Selain aspek teknis, kerja sama ini juga bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang. Kristomei menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga membangun kepercayaan dan sinergi antara kedua militer.
“Dengan adanya kegiatan ini, kekuatan pertahanan dan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang semakin menguat,” tambahnya.
Ancaman Siber Global dan Langkah Strategis TNI
Ancaman siber telah menjadi tantangan serius bagi Indonesia. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 888 juta percobaan serangan siber pada sistem pemerintahan dan swasta hingga Agustus 2021.
Wacana kerja sama ini sebenarnya telah digaungkan sejak Januari 2025, saat Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang Nakatani Gen.
“Siber prinsipnya disampaikan tadi oleh dua delegasi adalah tantangan global bersama,” kata Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas, Kepala Biro Informasi dan Pertahanan Kemenhan.
Sejarah Kolaborasi Militer Indonesia-Jepang
Ini bukan pertama kalinya TNI dan Jepang bekerja sama. Sebelumnya, Jepang berkomitmen ikut serta dalam latihan militer Super Garuda Shield 2025. Selain itu, TNI juga mengirim personel ke Jepang untuk mempelajari teknologi kapal hibah.
Masa Depan Pertahanan Siber Indonesia
Ke depan, TNI berencana terus mengevaluasi dan mengadopsi praktik terbaik dari berbagai negara. Kolaborasi dengan Jepang diharapkan menjadi langkah awal membangun sistem pertahanan siber yang tangguh dan adaptif.
Dengan dukungan teknologi dan keahlian dari Jepang, Indonesia optimistis dapat memperkuat keamanan digitalnya, sekaligus memainkan peran penting dalam stabilitas keamanan siber kawasan Asia-Pasifik.