TEHERAN, IRAN – Iran melancarkan serangan besar-besaran dengan 100 drone ke wilayah Israel pada Jumat pagi, sebagai balasan atas operasi militer Israel yang menghantam fasilitas nuklir dan pusat produksi rudal di Iran, memicu ketegangan baru di Timur Tengah.
Menurut media pemerintah Iran, serangan drone tersebut merupakan bagian dari respons militer Teheran terhadap eskalasi yang dilakukan Israel beberapa jam sebelumnya. Akun X @TxtdariHI menulis, “Pagi tadi Iran meluncurkan 100 drone ke wilayah Israel sebagai respon,” menggambarkan cepatnya reaksi Iran terhadap serangan di Teheran dan Natanz.
Ledakan hebat dilaporkan terjadi di sejumlah titik di wilayah Israel. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada data resmi terkait jumlah korban atau kerusakan yang ditimbulkan.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam pernyataannya di media sosial menuding keterlibatan langsung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam eskalasi ini. “Netanyahu secara langsung ikut campur tangan di Pemerintah AS untuk menyeretnya kepada bencana lainnya di kawasan kita,” ujar Araghchi.
Latar Belakang Serangan
Serangan balasan dari Iran ini terjadi hanya beberapa jam setelah Israel melancarkan operasi militer yang disebut “Rising Lion”, yang menyasar fasilitas nuklir di Natanz dan pusat produksi rudal Iran. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan ini menandai babak baru konflik antara kedua negara.
“Dalam pesan video yang dirilis kepada publik, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya telah memasuki ‘momen penentu dalam sejarah Israel’,” tulis CNBC Indonesia.
Eskalasi ini merupakan lanjutan dari konflik berkepanjangan. Pada 2024, Iran telah dua kali menyerang Israel, masing-masing pada 14 April dan 1 Oktober, sebagai respons atas serangan terhadap fasilitas diplomatiknya dan dukungannya terhadap kelompok-kelompok proksi seperti Hizbullah dan Houthi.
Respons Dunia dan Situasi di Lapangan
Serangan Iran memicu kekhawatiran internasional atas potensi konflik yang lebih luas di kawasan. Amerika Serikat, yang sebelumnya telah memperingatkan warganya untuk meninggalkan Irak, dilaporkan tengah memantau perkembangan situasi dengan ketat.
Sementara itu, sistem pertahanan udara Israel, termasuk Iron Dome, dilaporkan telah diaktifkan untuk menghadapi gelombang drone tersebut. Namun, belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Israel mengenai efektivitas respons atau jumlah drone yang berhasil dicegat.
Potensi Eskalasi Lebih Lanjut
Analis militer menilai serangan ini sebagai langkah strategis Iran untuk menegaskan posisi geopolitiknya, terutama di tengah penolakan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei terhadap desakan internasional terkait penghentian pengayaan uranium.
“Perang pecah! 100 drone Iran meluncur ke Israel,” tulis akun X @IDNTimes, mencerminkan meningkatnya kekhawatiran publik terhadap potensi pecahnya perang besar di Timur Tengah.