JAKARTA – Militer Israel klaim serangannya ke Gaza, Palestina pada Minggu (22/12) ditujukan untuk menyingkirkan seorang pejabat keamanan senior Hamas. Akibat serangan itu, 9 orang dikabarkan meninggal dunia.
Sebuah pernyataan militer, menyebutkan sebuah drone Angkatan Udara yang diarahkan oleh intelijen dari badan keamanan internal Israel Shin Bet, Direktorat Intelijen Militer AMAN, dan Komando Selatan berhasil menargetkan Tharwat Muhammad Ahmed Albec, yang merupakan Kepala Direktorat Keamanan dalam Badan Keamanan Umum Hamas.
Melalui pernyataan militer tersebut, Israel mengklaim bahwa pada saat ituAlbec sedang beroperasi di pusat komando dan kontrol yang tertanam di dalam sebuah kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai sekolah Musa bin Nusayr di Duraj Taffah, bagian timur dari Kota Gaza.
Militer juga menuduh bahwa direktorat Albec bertanggung jawab untuk memproduksi penilaian intelijen yang membantu Hamas dalam pengambilan keputusan dan juga bertanggung jawab atas keamanan anggota senior Hamas, serta menyediakan tempat persembunyian untuk memastikan kelanjutan aktivitas militer mereka.
Sebelumnya, kantor Media Pemerintah Gaza menuduh militer Israel telah secara sengaja menargetkan tempat penampungan dan sekolah-sekolah PBB yang menampung keluarga pengungsi dengan tujuan memaksimalkan jumlah korban, terutama di kalangan wanita dan anak-anak.
Sejak dimulainya genosida Israel di Gaza, Palestina telah menghadapi pengungsian terus-menerus dengan warga sering diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka menjelang serangan udara, invasi darat, atau penghancuran lingkungan sekitar.
Sejak serangan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu, sampai kini Israel masih melanjutkan genosida di Gaza dan telah menewaskan lebih dari 45.300 orang, yang mana sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebenarnya mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza sejak bulan lalu.
Tak hanya itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang dilancarkan di Gaza.