ISTANBUL – Serangan udara yang dilancarkan Israel pada Sabtu dini hari waktu setempat menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Shahid Raisi yang terletak di Isfahan, Iran. Insiden ini dilaporkan oleh Kantor Berita Republik Iran (IRNA), yang mencatat bahwa serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran internasional mengenai dampak radiasi.
Menurut Wakil Gubernur Isfahan, Akbar Salehi, tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi serangan setelah insiden tersebut, dan sejauh ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Mengenai isu kebocoran radiasi yang dapat membahayakan lingkungan, Salehi memastikan bahwa tidak ada kontaminasi dari fasilitas nuklir yang dapat menimbulkan ancaman serius.
Sebelumnya, pada Jumat (13/6/2026), Israel juga melancarkan serangan terhadap dua fasilitas nuklir penting Iran, yakni Natanz dan Fordo. Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) melaporkan adanya deteksi kontaminasi nuklir di dalam fasilitas Natanz setelah serangan tersebut. Meskipun demikian, juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi, menyatakan bahwa kontaminasi tersebut tidak menyebar ke luar fasilitas dan tidak menimbulkan ancaman terhadap masyarakat sekitar.
Serangan ini menambah ketegangan dalam hubungan internasional, terutama terkait dengan program nuklir Iran yang telah lama menjadi sumber perdebatan dan perhatian global.