KENDARI – Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau jemaah haji untuk tidak mencoba membawa air zamzam dalam koper saat kepulangan ke Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menghindari pembongkaran koper yang dilakukan petugas bandara di Arab Saudi.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Muhamad Saleh, menjelaskan bahwa beberapa jemaah sering mencoba menyelipkan air zamzam ke dalam koper dengan cara membungkusnya menggunakan lakban atau pelapis lainnya agar tidak terdeteksi petugas. Namun, dengan teknologi mesin x-ray canggih yang digunakan di bandara, setiap cairan dalam koper dapat dideteksi dengan akurat.
“Petugas akan membongkar koper yang kedapatan berisi air zamzam dan mengeluarkannya secara paksa,” ujarnya. Oleh karena itu, Saleh mengimbau agar jemaah tidak nekat membawa air zamzam sendiri dari Arab Saudi.
Sebagai solusi, pemerintah telah menyiapkan alokasi lima liter air zamzam untuk setiap jemaah, yang akan dibagikan setibanya di asrama haji. Dengan demikian, jamaah tidak perlu khawatir membawa air zamzam dalam koper.
Saleh juga mengingatkan jemaah agar tidak membawa barang-barang berbahaya atau terlarang, seperti benda tajam, cairan lebih dari 100 ml, kabel rol, payung ujung runcing, atau barang mudah terbakar dan berpotensi meledak. Barang-barang tersebut dapat membahayakan keselamatan penerbangan dan akan diamankan oleh petugas saat pemeriksaan akhir sebelum naik pesawat.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan petugas haji untuk terus mengingatkan jemaah terkait aturan ini, baik saat menuju bandara maupun saat keberangkatan.