JAKARTA – Memasuki hari kesembilan fase pemulangan jemaah haji Indonesia, terlihat ada peningkatan kedisiplinan terkait barang bawaan. Berbeda dengan hari-hari awal pemulangan, di mana petugas sering membantu jemaah untuk mengurangi barang bawaan mereka di paviliun bandara, kini situasi semakin tertib. Saat ini, jemaah sudah lebih paham mengenai ketentuan barang bawaan yang diperbolehkan.
Koper besar jemaah haji sudah diberangkatkan sehari sebelum kepulangan mereka, sementara barang-barang yang dibolehkan dibawa ke kabin pesawat terbatas pada satu koper kabin, satu tas kecil, dan satu tas paspor.
Kepala Daerah Kerja Bandara dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdul Basir, memberikan apresiasi terhadap manajemen kloter yang semakin baik. Menurutnya, hal ini membuat petugas tidak perlu lagi membongkar banyak barang di bandara seperti yang terjadi sebelumnya. “Kami mengapresiasi seluruh petugas kloter yang telah melakukan manajemen kloter dengan baik, sehingga saat jemaah tiba di bandara, tidak ada lagi barang yang harus dibongkar,” ujarnya saat ditemui di Bandara Jeddah, Kamis (19/6/2025).
Selain itu, jemaah haji diimbau untuk lebih teliti mengenai barang-barang yang tidak boleh dibawa. Sebelum menuju bandara, koper besar akan ditimbang di lobi hotel dua hari sebelum keberangkatan. Beberapa barang terlarang yang tidak diperbolehkan masuk dalam koper besar antara lain air zam-zam dalam bentuk apa pun, barang yang mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam, mainan dengan baterai, serta power bank dengan kapasitas lebih dari 20.000 mAh. Selain itu, uang tunai yang melebihi Rp100 juta atau 25.000 riyal Arab Saudi, produk hewani, makanan berbau tajam, tanaman hidup, dan hasil tanaman juga dilarang dibawa.
Hingga Kamis (19/6/2025) pukul 15:45 WIB, sudah ada 141 kelompok terbang (kloter) yang tiba di Tanah Air, dengan total 55.071 jemaah, atau sekitar 26,86% dari total 525 kloter yang direncanakan. Pemulangan jemaah haji gelombang pertama dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah, akan berlangsung hingga 26 Juni 2025, dan dilanjutkan hingga 12 Juli 2025 di Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah.
Sementara itu, jemaah haji gelombang kedua telah mulai dipindahkan dari Makkah ke Madinah, di mana mereka akan tinggal selama 8 hingga 9 hari sebelum kembali ke Tanah Air.