JAKARTA – Jakarta Pertamina Enduro menatap Final Four Proliga 2025 dengan suntikan kepercayaan diri berkat kehadiran bintang anyar, Jordan Thompson. Spiker timnas voli Amerika Serikat itu digandeng untuk memperkuat lini serang, menggantikan peran Megawati Hangestri Pertiwi yang sebelumnya sempat menjadi andalan.
Popularitas Megawati memang tengah melonjak, usai tampil impresif bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks di Liga Voli Korea musim 2024-2025. Performa cemerlangnya membawa tim yang sebelumnya dipandang sebelah mata itu melaju hingga hampir menyentuh tangga juara.
Di kancah domestik, nama Megawati sudah tak asing. Ia sukses membawa tim-tim yang dibelanya tampil di final dalam dua musim terakhir Proliga. Bersama Jakarta Pertamina pada 2023, Megatron — julukan Megawati — berhasil finis sebagai runner-up. Gelar juara baru diraih ketika ia memperkuat Jakarta BIN. Pada musim ini, Megawati memperkuat Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia mulai babak final four.
Pertamina kini melangkah ke babak baru. Meski telah ditinggal Megawati, manajemen tim yakin dengan pilihan baru mereka. Jordan Thompson diyakini bisa menjadi pembeda.
Thompson sendiri bukan nama sembarangan. Ia merupakan opposite andalan timnas AS dengan prestasi segudang, termasuk medali emas dan perak Olimpiade. Di Paris 2024, Thompson bahkan menjadi pencetak poin terbanyak bagi AS meski harus mengakui keunggulan Italia pada partai final.
Mengenai Megawati, Thompson mengaku mulai mengenal sang opposite setelah bergabung dengan Pertamina.
“Dia (Werry Prayogi, chef de mission Jakarta Pertamina Enduro) mengatakan sedikit, tapi sebelumnya saya tidak tahu,” ucapnya.
Kehadiran pemain asing seperti Thompson memang bukan hal baru di Proliga. Rekan setimnya di LOVB Houston, Madison Kingdon Rishel, sebelumnya memperkuat Jakarta Bhayangkara Presisi di Proliga 2024. Nama lain seperti Giovanna Milana, yang juga pernah berseragam Pertamina dan menjadi rekan setim Megawati di Red Sparks musim lalu, turut mewarnai kompetisi.
Thompson menilai Megawati dapat menjadi panutan bagi pemain-pemain muda Tanah Air.
“Saya pikir Anda bisa menunjukkan, mengajar yang lain kepada para pemain lokal untuk menjadi opposite yang baik, untuk mengikuti Megawati dalam bermain,” katanya.
“Anda bisa menjadi contoh buat pemain lokal lainnya untuk melatih mereka menjadi seorang opposite yang bisa mendulang angka,” lanjutnya.
Salah satu pemain muda yang digadang-gadang akan mengikuti jejak Megawati adalah Junaida Santi, opposite berusia 17 tahun yang kini jadi pilar Pertamina. Pada musim keduanya di Proliga, Santi telah menunjukkan potensi besar sebagai masa depan voli Indonesia.
Jakarta Pertamina Enduro pun membidik gelar ketiga mereka di Proliga. Target itu ditegaskan langsung oleh sang Chef de Mission, Werry Prayogi.
“Jadi seperti saya pernah sampaikan target yang saya inginkan adalah juara,” ujarnya.
“Saya ingin membawa tim ini sebagai juara. Jadi saya mengambil pemain yang tentunya berkualitas, nomor satu.”
“Saya memilih pemain nomor satu untuk membawa tim kami menjadi juara dan saya pikir pilihan kami adalah Jordan Thompson.”