PAPUA – Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen turut menjadi korban atas kericuhan saat pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Sentani, Jayapura, Papua. Fredrickus mengalami memar di bagian kepala karena terkena lemparan batu massa.
“Hanya memar saja, kini sudah membaik” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny.
Berdasarkan informasi nyang dihimpun, Fredrickus, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menjadi sasaran massa. Beruntung Irjen Mathius dapat dievakuasi.
Tidak hanya itu, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Ridwan Rumasukun juga mengalami luka di bagian kepala terkena lemparan batu. Namun kondisinya sudah membaik.
“Kondisi beliau, alhamdulillah, puji Tuhan stabil ya,” pungkasnya.
Untuk diketahikui, jenazah Lukas Enembe direncanakan akan dibawa ke STAKIN untuk disemayamkan dan kemudian dibawa ke kediaman pribadi Lukas Enembe di Kota Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Untuk mengamankan prosesi pemakaman Lukas Enembe, TNI-Polri menurunkan 2.000 aparat gabungan, 500 personel di Kabupaten Jayapura dan 1.500 di Kota Jayapura.
Jenazah tiba di STAKIN Sentani pukul 10.15 WIT. Saat ini sedang dilakukan persiapan untuk memulai ibadah.
Di perjaalanan, massa dalam arak-arakan melempari sejumlah bangunan mulai dari jalan masuk Kampung Sereh, Distrik Sentani.
Akibatnya beberapa warung makan, bank hingga hotel tidak luput dari aksi lempar batu oleh sejumlah massa pengiring jenazah Lukas Enembe.
Meski tidak semua massa melakukan yang sama, hal itu menjadi salah satu pemicu terjadinya ricuh.
Selain fasum, dilaporkan juga ada sejumlah aparat dari TNI-Polri bahkan PJ Gubernur Papua terluka
Seperti diketahui, Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Selasa (26/12/2023).
Sebelum meninggal, Lukas Enembe sudah menjalani perawatan intensif selama beberapa hari akibat gagal ginjal.