BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya mencapai 55.251 kasus. Dari jumlah tersebut, 313 orang tercatat meninggal dunia akibat infeksi virus dengue.
Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi, dalam keterangannya menyebutkan bahwa angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan tahun 2023, yang hanya mencatatkan 23.000 kasus. Kenaikan ini dipengaruhi oleh perubahan iklim ekstrem, yaitu fenomena La Nina dan El Nino, yang mempengaruhi penyebaran nyamuk penyebab DBD.
“Fenomena cuaca ekstrem ini menjadi faktor yang memperburuk penyebaran DBD. Wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, seperti Kota Bandung, menjadi yang paling terdampak,” ujar Vini.
Menurut Vini, meskipun angka kematian akibat DBD terbilang tidak tinggi, upaya pencegahan terus dilakukan melalui berbagai program, termasuk kegiatan bersih-bersih lingkungan pada hari Jumat. Program ini bertujuan untuk mengurangi potensi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Menanggapi peningkatan kasus DBD yang kerap terjadi pada bulan Januari, Dinkes Jabar tengah menyiapkan langkah-langkah pencegahan untuk menekan jumlah kasus di awal tahun 2025. “Kami sudah mempersiapkan strategi untuk mengurangi penyebaran DBD pada Januari mendatang,” jelasnya.
Dinkes Jabar juga mengimbau masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, guna menurunkan risiko penularan DBD.