JAKARTA – Gereja Katedral Jakarta mengungkapkan apresiasi kepada pengelola Masjid Istiqlal yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran perayaan Trihari Suci 2025. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah pemanfaatan Terowongan Silaturahim untuk mempermudah mobilisasi umat Kristiani yang akan mengikuti misa.
“Kami mendapat dukungan sepenuhnya dari Masjid Istiqlal. Mereka dengan penuh kesediaan membantu kelancaran acara ini, sehingga area parkir di Istiqlal dapat terhubung langsung dengan Gereja Katedral melalui Terowongan Silaturahim,” ujar Susyana Suwadie, Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta, atau yang akrab disapa Susy, saat memberikan keterangan di Gereja Katedral, Jakarta, pada Jumat (18/4/2025).
Jemaat yang memanfaatkan Terowongan Silaturahim ini adalah mereka yang memarkirkan kendaraan di area parkir Masjid Istiqlal. Langkah ini diharapkan dapat menghindari gangguan terhadap kelancaran arus lalu lintas.
Terkait dengan area parkir, Susy menjelaskan bahwa Gereja Katedral bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Masjid Istiqlal, PT Pos, Lapangan Banteng, Santa Ursula, serta TNI. “Kami berharap upaya ini dapat menambah kenyamanan bagi umat,” tambahnya.
Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Desember 2024. Dengan panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter, terowongan ini dinamai demikian karena tujuan utamanya untuk mempermudah pengunjung dari kedua tempat ibadah untuk saling terhubung.
Nama “Silaturahim” mencerminkan maksud untuk mempererat hubungan antarumat beragama, serta memberikan akses praktis yang lebih mudah. Selain itu, terowongan ini bertujuan untuk mendorong interaksi yang lebih dekat antara kedua tempat ibadah bersejarah tersebut, menunjukkan bahwa meskipun memiliki keyakinan yang berbeda, keduanya dapat saling terhubung dalam semangat persatuan.
Trihari Suci adalah rangkaian perayaan Paskah dalam tradisi Liturgi Gereja Katolik, yang mencakup Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci, dimulai dengan misa petang pada Kamis Putih, diikuti dengan ibadah Jumat Agung, dan ditutup dengan misa Malam Paskah pada Sabtu Suci.