Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Upaya ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk membangun ekonomi mandiri dan berkelanjutan. Menteri BUMN, Erick Thohir, menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan sebagai strategi untuk memperkuat daya saing UMKM di kancah nasional dan global.
Pelatihan “UMKM Naik Kelas” dan Peran Aplikasi Naksir UMKM
Kegiatan pelatihan “UMKM Naik Kelas” kali ini digelar di Kota Semarang sebagai bagian dari transformasi UMKM. Pelatihan tersebut didukung oleh aplikasi Naksir UMKM, yang berfungsi mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional, memfasilitasi pengelolaan bisnis, memperluas pasar, serta memberikan informasi cepat terkait tren pasar. Aplikasi ini juga membantu pemangku kepentingan memantau kemajuan UMKM dan memperkuat kolaborasi antarpelaku usaha.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, menyatakan bahwa aplikasi tersebut dikembangkan berdasarkan pengalaman lima tahun terakhir dalam menangani UMKM melalui berbagai pelatihan dan pameran. “Langkah awal penting untuk membantu UMKM naik kelas adalah memahami posisi mereka. Oleh karena itu, Naksir UMKM berfungsi mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu ditingkatkan,” ujar Arya.
Pelatihan Berfokus pada Pengembangan Bisnis dan Digitalisasi
Pelatihan yang diselenggarakan di Grasia Convention Semarang ini diikuti oleh 130 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN dan 30 fasilitator Jawa Tengah. Kegiatan ini mencakup pelatihan di berbagai aspek krusial seperti:
- Pelatihan NIB, PIRT, dan Sertifikasi Halal oleh Afifah Puji Hastuti (PT Surveyor Indonesia)
- Pengelolaan Keuangan UMKM oleh Muhammad Irvan (OJK Provinsi Jawa Tengah)
- Branding dan WhatsApp Business oleh Agung Pambudi (Impala Network)
Program ini juga melibatkan berbagai BUMN terkemuka seperti PLN, Pertamina, BRI, BNI, Mandiri, dan lainnya, sebagai bukti nyata kolaborasi dalam mendukung UMKM di berbagai daerah.
Dukungan Berkelanjutan dan Akses Pasar
Arya Sinulingga menjelaskan bahwa pelatihan tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga dilengkapi pendampingan teknis dan fasilitasi akses pasar serta pembiayaan. Ke depan, Kementerian BUMN berkomitmen untuk memperluas cakupan dukungan melalui program pelatihan, pemasaran digital, dan pengembangan produk.
Dengan adanya program ini, Kementerian BUMN optimistis dapat memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan serta mendukung kemandirian ekonomi nasional, sesuai arahan Presiden Prabowo untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.