JATENG – Seorang kepala sekolah berinisial S (54) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan setelah mengikuti ritual pesugihan bersama seorang teman. Polisi berhasil mengungkap pelaku utama di balik kematian tragis ini, yang ternyata memiliki motif mengejutkan.
Kronologi Kejadian yang Mencengangkan
Peristiwa ini berawal ketika S, seorang kepala sekolah yang dikenal berdedikasi, diyakinkan oleh temannya, berinisial R, untuk mengikuti ritual pesugihan. Ritual yang dijanjikan dapat mendatangkan kekayaan itu dilakukan di sebuah lokasi terpencil di Kebumen pada malam hari, 23 Mei 2025. Namun, apa yang seharusnya menjadi “jalan pintas” menuju kemakmuran berubah menjadi mimpi buruk.
Menurut keterangan polisi, S ditemukan tewas dengan luka parah di tubuhnya. “Korban mengalami luka berat di bagian kepala dan tubuh, diduga akibat kekerasan benda tumpul,” ungkap Kapolres Kebumen, AKBP Joko Suryo
Pengungkapan Dalang dan Motif
Setelah penyelidikan intensif, polisi menetapkan R, teman korban, sebagai tersangka utama. R awalnya mengelak, mengklaim bahwa kematian S adalah bagian dari “kecelakaan dalam ritual”. Namun, bukti forensik dan keterangan saksi membongkar kebohongan tersebut.
“Pelaku mengaku sempat berselisih dengan korban sebelum ritual dilakukan. Motifnya diduga terkait masalah keuangan dan rasa iri terhadap posisi korban sebagai kepala sekolah,” jelas AKBP Joko Suryo. Polisi juga menemukan bahwa R memiliki rencana untuk melenyapkan S demi menguasai sejumlah aset yang diyakini dimiliki korban.
Ritual Pesugihan: Daya Tarik dan Bahayanya
Kasus ini kembali menyoroti maraknya praktik pesugihan di masyarakat, yang kerap menjerumuskan pelakunya ke dalam bahaya. Ritual pesugihan, yang sering dikaitkan dengan kepercayaan mistis untuk mendatangkan kekayaan instan, ternyata menjadi modus bagi pelaku kejahatan. Dalam kasus ini, janji manis R untuk membantu S mendapatkan “rezeki melimpah” justru berujung pada tragedi.
Masyarakat Kebumen pun terkejut dengan peristiwa ini. “S adalah sosok yang disegani, selalu ramah, dan peduli dengan pendidikan. Tak disangka dia terlibat dalam hal seperti ini,” ujar Budi, seorang warga setempat yang mengenal korban.
Respons Polisi dan Imbauan untuk Masyarakat
Pihak kepolisian telah memastikan bahwa R kini ditahan untuk proses hukum lebih lanjut. Penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan janji-janji yang tidak masuk akal, seperti ritual pesugihan. Percayalah pada usaha dan kerja keras,” tegas AKBP Joko Suryo.
Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap praktik-praktik yang mengatasnamakan hal mistis. Polisi mengajak masyarakat untuk melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka.
Dampak dan Refleksi
Kematian tragis S tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan komunitas pendidikan di Kebumen, tetapi juga menjadi pelajaran berharga. Praktik pesugihan, yang sering kali dianggap sebagai solusi cepat, justru dapat membawa petaka. Kasus ini menggugah kesadaran akan pentingnya menjauhi godaan sesat yang berbalut janji kemakmuran.
Hingga kini, polisi terus mendalami kasus ini untuk memastikan semua fakta terungkap. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada. Tragedi ini menjadi cermin bahwa di balik setiap janji manis, bisa jadi tersimpan niat jahat yang mengintai.