PARIS, PRANCIS – Anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Raphael Glucksmann, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump dan mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan Patung Liberty.
Menurutnya, langkah-langkah yang diambil Washington saat ini bertentangan dengan nilai kebebasan yang selama ini disimbolkan oleh monumen tersebut.
Simbol Kebebasan yang Dipertanyakan
Patung Liberty, karya pematung Prancis Frederic Auguste Bartholdi dan dibangun oleh insinyur Gustave Eiffel, merupakan hadiah Prancis kepada AS sebagai peringatan 100 tahun kemerdekaan negara itu. Sejak diresmikan pada 1886, patung ini menjadi ikon kebebasan serta harapan bagi para imigran yang datang ke Amerika untuk mencari kehidupan lebih baik.
Namun, kebijakan pemerintahan Trump yang semakin ketat terhadap imigrasi dan perubahan dalam pendanaan penelitian ilmiah menuai kontroversi. Glucksmann menilai langkah-langkah tersebut tidak sejalan dengan semangat kebebasan yang diwakili Patung Liberty.
Seruan Glucksmann: “Kembalikan Patung Liberty!”
Dalam konvensi partainya, Place Publique, pada Minggu (16/3/2025), Glucksmann mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap arah kebijakan AS di bawah kepemimpinan Trump.
“Kami akan katakan kepada rakyat Amerika yang memilih berpihak pada para tiran, kepada rakyat Amerika yang memecat para peneliti karena menuntut kebebasan ilmiah: Kembalikan Patung Liberty,” tegasnya di hadapan massa yang bersorak, seperti dikutip Le Monde.
Sejak kembali menjabat pada Januari, Trump menggalakkan reformasi besar-besaran terhadap institusi pemerintah guna menekan pengeluaran negara. Kebijakannya meliputi pembatasan ketat imigrasi ilegal, pemblokiran inisiatif bantuan luar negeri yang tidak sesuai dengan prinsip “America First,” serta pemotongan dana hibah federal bagi penelitian iklim dan studi gender.
Eropa Buka Pintu untuk Ilmuwan AS
Glucksmann juga menegaskan bahwa Eropa siap menyambut para ilmuwan yang merasa terpinggirkan akibat kebijakan Trump.
“Hal kedua yang akan kami katakan kepada Amerika adalah: Jika Anda ingin memecat peneliti terbaik Anda, jika Anda ingin memecat semua orang yang, melalui kebebasan mereka, rasa inovasi mereka, dan selera mereka terhadap keraguan dan penelitian, telah menjadikan negara Anda sebagai kekuatan terdepan di dunia, maka kami akan menyambut mereka,” katanya, sebagaimana dilaporkan RT.
Glucksmann sendiri dikenal sebagai tokoh politik yang aktif dalam mendukung Eropa dan Ukraina. Ia terlibat dalam kudeta Maidan di Kyiv, Ukraina, pada 2013, setelah sebelumnya menjadi penasihat mantan Presiden Georgia, Mikhail Saakashvili, selama lebih dari lima tahun. Selain vokal dalam kritiknya terhadap kebijakan Trump, ia juga merupakan pendukung kuat bantuan Eropa untuk Ukraina